Thursday, October 22, 2015

Dikira Orang Chinese

Tadi pagi, ketika saya duduk di pojok sebuah tempat ngopi di sudut Juanda airport datanglah seorang perempuan berusia sekitar 23 tahun dengan membawa selembar kertas bertuliskan logo A eN dan Zet. Tanpa saya komando ia nyerocos hingga saya tak kuasa menyetop kata-kata promosinya. Sepertinya ia sudah belajar hypnoselling agar jualannya laku keras.
"Ko, sudah pakai kartu kredit apa saja?" Ciehhh... saya dipanggil koko. Perasaan saya campur aduk. Antara senang, sedih dan  sekaligus curiga. Senang karena pagi itu saya kelihatan lebih putih dan sipit. Sedih karena pasti si mbak lupa pake kacamata. Curiga ini pasti trik politiknya saja.


"Ini tawaran kartu kredit bla bla bla bisa gratis starbuck."
"Wah saya ndak biasa ke setarbak. Biasa ngopi di rumah bikinan istri tercinta," kilah saya untuk menutupi kenorakan saya.
"Tapi ini juga ada promosi bla bla bla... bisa gratis bla bla bla...," bujuknya pantang menyerah. Dalam waktu 2 menit sepuluh detik si mbak nyerocos tanpa henti. Belasan alinea keluar dr mulutnya. Puluhan kalimat keluar dr bibirnya. Ribuan kata muncrat dari mulutnya dan jutaan huruf berhamburan dari bibirnya. Lebay banget. Kemudian saya interupsi dgn 1 kalimat tanya.
"Mbak, ada ndak yg bisa kasi gratis tiket pesawat pp balikpapan-denpasar selama setahun?" si mbak senyum kecut sambil nahan kentut. Tapi beda ceritanya kalo yg ditawarin jomblo mania, ngarepnya pasti gini, "Mas, ada tawaran kartu kredit. Plus bonus ngawinin saya seumur hidup, loh!"

Kemudian sayup-sayup terdengar suara panggilan. Tukang panggil penumpang pesawat ini pasti mantan MC konser musik rock.
"Para penumpang Lion Air dengan nomor penerbangan je te sembilan dua dua tujuan Denpasar silahkan naik ke atas panggung."
Segenap penumpang yg memenuhi ruang tunggu tertawa bersama selama 2 menit 10 detik. Sekian terima kasih.

No comments: