Thursday, October 29, 2015

Orang Gila di Pasar Bajera

Dulu waktu saya kecil di Bajera, kami mengenal 3 orang yg agak kurang waras alias sedikit gila. Tiga2nya suka "mangkal" di pasar bajera. Yang pertama adalah I Gembring (kami menyebutnya demikian). Dari namanya sudah ketahuan kalo tampilannya acak2an. Rambutnya keriting tak terurus. Hobinya mengumpulkan barang bekas apa saja. Entah ia bawa kemana dan digunakan untuk apa, hingga saya tamat SMA misteri itu belum terpecahkan.

Orang gila nomor 2 adalah Sakura. Kami menyebutnya demikian karena meskipun ia agak kurang waras namun ia suka bersolek ala gadis sakura, dgn dandanan menor dan pupur berlebihan. Kami anak2 kecil biasanya meneriakinya "Sakura!!" kemudian lari sekuat tenaga sebelum dikejar dan diomeli dgn kata2 kasar level paling rendah. Oleh karena itu jika ada diantara teman kelas kami waktu SD suka pake pupur kebanyakan hingga warna kulitnya yg sawo matang tersamarkan, biasanya kami mengoloknya "sakura".

Orang gila nomor 3 adalah Dewo Rewo. Mungkin dulu ia adalah mantan tentara perang kemerdekaan. Karena setiap "mangkal" di pasar bajera, ia selalu mengenakan seragam veteran lengkap dengan topi berisi simbol garuda pancasila. Biasanya orang2 oportunis memanfaatkannya untuk meminta nomor kode buntut (waktu itu SDSB). Kode buntutnya pernah tembus 2 bahkan 3 angka. Kami yg anak2 kecil biasanya meminta pak Dewo Rewo menyanyi. Lagunya lagu2 perjuangan yg ia nyanyikan dgn semangat ampatlima. Bisa diduga jika ada diantara kami yg bertingkah agak aneh dan mengarah ke gila, kami menjulukinya dewo rewo.

Ada satu kata sandi untuk menyatakan orang gila yaitu 87 (lapantuju), karena berdasarkan buku primbon kode buntut untuk orang gila adalah nomor 87.

No comments: