*KAJIAN PARENTING* By : _Ibu Elly Risman_ Kita tidak pernah tahu, anak kita akan terlempar ke bagian bumi Allah yang mana nanti, maka _izinkanlah dia belajar menyelesaikan masalahnya sendiri ._ Jangan memainkan semua peran, _ya jadi ibu,_ *ya jadi ayah,* Anda bukan anggota tim SAR! #Anak mengeluh karena mainan puzzlenya tidak bisa nyambung menjadi satu, *"Sini...Ayah bantu!".* #Tutup botol minum sedikit susah dibuka, *"Sini...Mama saja".* #Tali sepatu sulit diikat, *"Sini...Ayah ikatkan".* #Kecipratan sedikit minyak Kapan anaknya bisa? Kalau bala bantuan muncul tanpa adanya bencana, *_Apa yang terjadi ketika bencana benar2 datang?_* Berikan anak2 kesempatan untuk menemukan solusi mereka sendiri. Kemampuan menangani stress, Dan skill ini harus dilatih untuk bisa terampil, Kemampuan menyelesaikan masalah dan bertahan dalam kesulitan tanpa menyerah bisa berdampak sampai puluhan tahun ke depan. Bukan saja bisa membuat seseorang lulus sekolah tinggi, Tampaknya sepele sekarang... Tapi jika anda segera bergegas mnyelamatkannya dari segala kesulitan, dia akan menjadi ringkih dan mudah layu. *Sakit sedikit, mengeluh.* Jika anda menghabiskan banyak waktu, perhatian, dan uang untuk IQ nya, maka habiskan pula hal yang sama untuk *_AQ_* nya. AQ? Menurut Paul G. Stoltz, Bukankah kecerdasan ini lebih penting daripada IQ, untuk menghadapi masalah sehari-hari? Perasaan mampu melewati ujian itu luar biasa nikmatnya. So, izinkanlah anak anda melewati kesulitan hidup... *Tidak masalah anak mengalami sedikit luka, sedikit menangis, sedikit kecewa, sedikit telat, dan sedikit kehujanan.* _Tahan lidah, tangan dan hati dari memberikan bantuan._ Kalau anda selalu jadi ibu peri atau guardian angel, Bisa2 anak anda ikut mati. Sulit memang untuk tidak mengintervensi, Apalagi menjadi orangtua, insting pertama adalah melindungi, Tapi sadarilah, *Selamat merenung.* Indonesia strong from home. |
Thursday, June 09, 2016
ADVERSITY QUOTIENT
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment