Thursday, June 16, 2016

West Seno Trip 9

5 - 16 Juni 2016

Trip kali ini hanya 11 hari karena kepotong masa cuti istri melahirkan. Irama kerja sedikit kendur lantaran puasa sudah dimulai di awal Juni ini. Engine Mars 100 sudah duduk dengan gagah, mencoba untuk dihidupkan dari mati surinya. Kembali dipulangkan dari Desoto, US. Biayanya mahal bukan kepalang.

Konsentrasi juga masih terpecah sambil nego tanah yang ada di Alas Kedaton. Informasi juga terus dikumpulkan dengan mengontak kawan-kawan SMA yang rumahnya di sekitar sana. Komunikasi pun dilakukan dengan kenalan notaris, perihal mengurus balik nama tanah.

Jam kerja masih selalu 16 jam per hari. Aku selalu bekerja hingga jam 10 malam. Apakah ini sehat? Berat badan bertambah pesat hingga 8 kg selama 7 bulan terakhir. Kini beratku mencapai 85 kg. Tanggal 15 Juni EP 300 berencana move on dari FPU dan masa-masa commisioning dimatangkan, PSSR dipersiapkan dengan world class strategi. Proyek Bangka adalah salah satu proyek harapan CVX atau mungkin bahkan Indonesia, agar mampu mengalirkan gas dengan sempurna di pertengahan Agustus nanti.

Tak terasa 11 hari pun berlalu. Off kali ini ketunda 1 malam di Balikpapan. Karena harga tiket Kamis ke Surabaya begitu mahalnya. Lagian Kamis sore ini saya mau bertemu juragan saya termasuk juragan baru. Ngobrol tentang masa depan lah... hahaha. Di Suraton malah ketemu Yayan dan Gatot yang mau pulang ke Jogja jumat pagi.

Suraton mau tutup kata Gatot dengan nada lemas. Aku kaget bukan kepalang karena kurang lebih 10 tahun sudah aku menginap setiap kali ke Balikpapan. Tempatnya strategis hanya itu alasan satu-satunya. Efek tranformasi begitu kuatnya hingga ke penyedia jasa penginapan para commutter. Pasalnya beberapa commutter yang setia menginap di sini ada yang mengambil WFM, sebagian juga dipindah ke kantor utama. Sebut saja Singgih, Mursyid, Krisna, Agung GP dan lainnya. Faktor lain adanya penginapan saingan yg buka dekat bandara dengan fasilitas antar-jemput gratis meskipun dengan tarif lebih mahal. Setelah ngobrol sama penjaga, Pak Warsito, penghasilan kini turun hingga hampir 40%. Jika dulu setiap hari Senin hingga Kamis selalu full booked, kini hanya terisi sebagian. Biasanya omset seminggu hingga 4 juta, pasca IBUT hanya 1,5 juta. Edan kan!

Pagi ini sambil menunggu pesawat Citilink direct ke Bali jam 11.50 aku tuliskan sedikit cerita. Setelah sekian bulan selera memotret, menggambar, menulis dan bacaku hilang, mudah-mudahan kini ada titik terang. Moga-moga apa yang kami obrolkan berempat kemaren sore mendapat solusi setidaknya hingga Oktober nanti. Manage expectation adalah kata-kata yg selalu dikumandangkan sang juragan. Saya kurang begitu paham dengan istilah tersebut namun saya tak punya ekpektasi apa-apa lagi selain ingin merintis karir kedua. Astungkara lancar. Swaha.

No comments: