Thursday, September 22, 2016

Kuningan dan Off 10 Hari

Off kali ini hanya 10 hari. Pulang malam ke Balikpapan bersama Handoko dan Frans, menginap di mushola bandara malam itu. Menghabiskan sisa kantuk karena kami tiba jam 2 subuh. Lalu aku menunggu dengan lelah untuk pesawat Citilink direct jam 11.50. Pulang ke Pandak seperti biasa dengan gojek.

Tak banyak yg bisa dikerjakan off ini. Esoknya, Senin masih libur Idul Adha, kuajak anak istri main ke BW dan GL sekedar melepas penat. Kemudian disana bertemu dengan iklan Deluxor yang sudah finishing pembangunan. Masih ada 1 kamar yg 300 jutaan. Revenew sekitar 32 jt/tahun atau ROI 8%. Dapat 3 malam free stay untuk owner. Menggiurkan.

Off dipenuhi acara sembahyang purnama, Kuningan, nelok ada yg meninggal dan kundangan 3 bulanan ke Jatiluwih dan cucunya pak Ogik. Kuningan kami ajak debay pertama kali ke pura ciwa dengan ngaturang pejati, di usia yg baru saja melewati 4 bulan. Foto2 dengan style hi key cukup memuaskan si ibu. Namun hingga usia 4 bulannya kami masih belum membuat akte dan memutuskan nama buat debay. Sebenarnya ada 2 pilihan: Ariagita Gayatri atau Gayatri Gitaswari. Gitanjali dicancel karena dinilai terlalu India :)

Off ini pula akhirnya kesampaian membuat deposito dan mendapat prefered customer dari Niaga. Sehari sebelum Kuningan kami mengukur tanah di Kukuh. Moga langkah selanjutnya tetap lancar. Pajak tanah2 di Pandak sudah dibayar di BPD Kediri total hanya 100rb perak pajaknya 8 sertifikat. Kuningan ini aku dan istri mencoba memasak tum, be kecap dan jukut nangka sebagai pelengkap Hari Raya Kuningan sekaligus latihan membuat masakan khas Bali. Masak nak bali sing bise ngae tum. Meskipun beli daging babi cuma 2 kg tapi kami puas dengan rasanya. Yang paling penting adalah masakannya tidak membuat kami sakit perut.

Di rumah disibukkan dengan kegiatan anter jemput sekolah si krucil. Mulai dari mandiin hingga anter pup ku lakoni demi anak2 senang. Ngajarin Nana belajar karena dia sedang UTS selama 4 hari. Citta harusnya kemah tapi tak ikut serta karena harus ikut kondangan ke Jatiluwih. "Perawatan" pintu harmonika dilakukan dengan membersihkan dan memberi lubrikasi dengan wd40. Percobaan menanam kangkung dan sawi hidroponik lumayan lancar dan kupindah ke paralon biar kelihatan lebih pro.

Setelah tidak puas off sepuluh hari aku kembali menjalani rutinitas. Ke Balikpapan via Makasar dengan transit 4 jam karena tiketnya lebih murah. Sejak 6 Sept semua lounge tak menerima KK Platinum lagi. Selama menunggu aku membaca dan mendengarkan lagu di MP3 player. Latihan listening masih kulakoni dan sudah aku tetapkan terus kulakukan 1 jam tiap hari. Tiba di Balikpapan sudah agak gelap. Kuputuskan untuk jalan2 dulu sebelum akhirnya malam aku menginap di ESAI (21 Sept 2016) untuk pertama kali bersama Nizar dan Yayan. Ada juga Wawan Subiantoro dan Aris chemist. Fasilitas sangat memuaskan dengan harga spesial pegawai Cvx 170rb. Meskipun lokasi agak masuk ke dalam dan jauh dari kota tapi deket ke bandara, hanya 5 menit. Kayaknya bakal langganan disini.

Dan subuh ini hujan deras sekali mengguyur Balikpapan. Semoga perjalanan pagi ini ke West Seno lancar dengan bis dan boat yang melelahkan. Start jam 7 dan tiba di laut sekitar jam 4 sore. Mudah2an pengorbanan dan usaha perjalanan 9 jam ini dan selama 2 minggu ke depan tak sia-sia. Demi cinta dan anak istri di rumah. Astungkara.

No comments: