Wednesday, September 13, 2017

Rwa Bhinneda - Dualisme ala Bali

Menjadi bodoh, pintar, jelek, ganteng/cantik, kaya, miskin, kuat, lemah atau yg lain adalah dualisme yg patut disyukuri. 

Ketika bodoh kita diberi kesempatan utk menjadi pembelajar, ketika pintar kita diijinkan jadi guru. Ketika jelek kita diselamatkan dari godaan selingkuh dan ketika ganteng membuat banyak orang lain senang melihat. Ketika kaya kita diijinkan membantu lebih banyak orang, ketika miskin kita belajar bagaimana menjadi rendah hati. Ketika kuat kita belajar membantu yg lemah, ketika lemah kita menjadi lebih tulus menerima bantuan. 

Dualisme itu selalu berdampingan dan tak ada yg lebih baik atau buruk, keduanya diciptakan untuk saling melengkapi. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri-sendiri. 

No comments: