Tuesday, September 05, 2017

Attaka Trip 6

"The fears we don't face become our limit."

Attaka, 23 Aug - 5 Sept 2017

Trip kali ini aku menginap di samping BC untuk kedua kalinya. Perjalanan Rabu itu ke Attaka melewati Lhok Tuan Bontang. Jam 16.30 crew boat merapat di Attaka.

Pada hari Sabtu  kami ramai-ramai mengunjungi Serang untuk mini TA. Sekitar jam 6 sore online. Tapi generator sedikit rewel. Jam 9 kami menginjakkan kaki di LQ. Esoknya aku mengunjungi STA untuk pertama kali setelah absen beberapa tahun. 

Kemudian mengunjungi Bravo yang crowded oleh banyak crew. Mulai dari Bukaka, team AC dan kami. Sisanya aku habiskan waktu di P, A dan CP untuk troubleshot TT, FQI dan function test. 

Tidak sempat olahraga hanya yoga 2x saja, di kamar dan di helipad. Diet agak kacau terutama saat coffee time karena badan agak lemas saat banyak aktivitas outdoor. Ketika awal naik beratku 80.6 dan malah naik ke 80.9 ketika mau off. Off ini musti jaga ketat makanan. Kompetisi pingpong masih berlanjut. Suatu malam team kami menang telak 3-0 melawan NiB OPR. 

Townhall disiarkan langsung dari Duri. Hanya cerita progress korporasi. Tak ada cerita EOC. Konon Pertamina diberi batas hingga bulan September ini. Hanya ada info JPP dan penawaran posisi untuk karyawan LSE. 

Foto-foto di jembatan Alpha sambil hormat bendera. Di suatu malam yang dingin sehabis meditasi Gatot mengirimi aku sebuah ebook tentang Kandapat dan juga Osho. Sejak 1 September, belajar meditasi makin intens kucoba 20 menit tiap pagi dan malam sebelum tidur. Mandi dan makanpun aku coba turunkan kecepatannya. Malam tumpek landep Bapak mengunjungi aku lewat mimpi, memberi nasehat agar hemat menggunakan uang. 

Kawan-kawan EM sibuk dengan generator nomor 1, hingga mau pulang kerja sampai jam 10 malam. Semoga dedikasi mereka dihargai dengan keren. 

Suatu siang, sehabis aktivitas di CP, ketika hendak makan siang ke LQ, jam 11.30 tiba-tiba 2C mati karena suhu tinggi. Suara venting bergemuruh namun dengan cekatan para operator back online. Makan siang itu sedikit tertunda. 

Kini aku berada di Peacock Satu menuju Santan untuk mengejar Citilink sore nanti ke Surabaya dan lanjut ke Bali. Semoga lancar tanpa halangan perjalanan indah menuju rumah. 
23 Aug - 5 Sept 2017

"The fears we don't face become our limit."

Trip kali ini aku menginap di samping BC untuk kedua kalinya. Perjalanan Rabu itu ke Attaka melewati Lhok Tuan Bontang. Jam 16.30 crew boat merapat di Attaka.

Pada hari Sabtu  kami ramai-ramai mengunjungi Serang untuk mini TA. Sekitar jam 6 sore online. Tapi generator sedikit rewel. Jam 9 kami menginjakkan kaki di LQ. Esoknya aku mengunjungi STA untuk pertama kali setelah absen beberapa tahun. 

Kemudian mengunjungi Bravo yang crowded oleh banyak crew. Mulai dari Bukaka, team AC dan kami. Sisanya aku habiskan waktu di P, A dan CP untuk troubleshot TT, FQI dan function test. 

Tidak sempat olahraga hanya yoga 2x saja, di kamar dan di helipad. Diet agak kacau terutama saat coffee time karena badan agak lemas saat banyak aktivitas outdoor. Ketika awal naik beratku 80.6 dan malah naik ke 80.9 ketika mau off. Off ini musti jaga ketat makanan. Kompetisi pingpong masih berlanjut. Suatu malam team kami menang telak 3-0 melawan NiB OPR. 

Townhall disiarkan langsung dari Duri. Hanya cerita progress korporasi. Tak ada cerita EOC. Konon Pertamina diberi batas hingga bulan September ini. Hanya ada info JPP dan penawaran posisi untuk karyawan LSE. 

Foto-foto di jembatan Alpha sambil hormat bendera. Di suatu malam yang dingin sehabis meditasi Gatot mengirimi aku sebuah ebook tentang Kandapat dan juga Osho. Sejak 1 September, belajar meditasi makin intens kucoba 20 menit tiap pagi dan malam sebelum tidur. Mandi dan makanpun aku coba turunkan kecepatannya. Malam tumpek landep Bapak mengunjungi aku lewat mimpi, memberi nasehat agar hemat menggunakan uang. 

Kawan-kawan EM sibuk dengan generator nomor 1, hingga mau pulang kerja sampai jam 10 malam. Semoga dedikasi mereka dihargai dengan keren. 

Suatu siang, sehabis aktivitas di CP, ketika hendak makan siang ke LQ, jam 11.30 tiba-tiba 2C mati karena suhu tinggi. Suara venting bergemuruh namun dengan cekatan para operator back online. Makan siang itu sedikit tertunda. 

Kini aku berada di Peacock Satu menuju Santan untuk mengejar Citilink sore nanti ke Surabaya dan lanjut ke Bali. Semoga lancar tanpa halangan perjalanan indah menuju rumah. 


No comments: