Sudah sering mungkin kita mendengar orang memberi nasihat, sedikitlah kalian bicara dan banyaklah mendengar. Karena itu sudah digariskan oleh Yang Maha Kuasa, terbukti dari diberikanNya kita satu mulut dan dua telinga. Artinya prosentase kita mendengarkan 2x lipat kita seharusnya berbicara.
Nasihat ini ada benarnya juga. Karena ketika kita banyak bicara tentu akan banyak salah bisa terjadi terlebih jika kita bicara ngawur dan menyinggung perasaan orang lain. Mendengar tentu saja memiliki seribu makna, disamping juga dengan mendengar kita akan mendapat lebih banyak informasi, lebih banyak ilmu yang masuk ke otak kita yang serba kekurangan dan cepat lupa.
Namun jika kita teliti lebih dalam, ternyata ada sisi egois manusia tersirat dari nasihat itu. Kasarnya kita seperti diperintah untuk menjadi egois, dalam arti kita hanya pasif mendengar, menerima informasi, menerima ilmu dari orang lain tanpa mau berbagi/berbicara tentang ilmu apa yang kita miliki dan dibagikan ke orang lain. Jadi harusnya bagaimana? Apakah antara mendengar dan berujar harus seimbang sama-sama fifty-fifty?
Jika demikian agar cocok dengan analisa di atas, seharusnya kita mempunyai dua telinga dan dua mulut dong. Ah tentu saja bukan begitu. Dengan satu mulutpun kita bisa lipat gandakan ucapan kita, toloh lubang mulut kita, yang walaupun hanya 1, lebih lebar dari lubang 2x telinga kita. Hehehehe.. Ah jangan terlalu serius, ini hanya pikir-pikir orang yang susah mikir.
Saturday, November 22, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment