Friday, July 24, 2009

Blackberry yang Sombong

Setelah hampir 3 bulan saya membeli dan memakai Blackberry (BB) akhirnya saya merasa kecewa juga karena ada beberapa hal yang membuat saya tidak nyaman. Dimulai dari pertama saya buka dari kardus saya sudah menemukan 'gelagat' tak enak. Berikut adalah beberapa hal yg menurut saya kelemahannya:

1. Harga mahal. Dibanding dgn harga hp-hp lain, BB tergolong sangat mahal karena untuk harga yang sama, di merk lain sudah dapat fitur yg jauh lebih canggih mulai dari fitur 3G, pixel kamera yg lebih besar, hingga aplikasi-aplikasi pendukung lainnya.

2. Tampilan menu yg kuno.
Saat pertama menyalakan BB dan menekan tombol menu, terkesan djadoel dibanding Nokia, Soner ato hp-hp baru lainnya. Trus sistem navigasi menunya juga payah. Harusnya ketika kursor sampai pada menu paling bawah, lalu ketika kita geser kursor ke bawah lagi maka kursor akan bergeser ke puncak atas (rolling menu). Tapi di BB hal itu tidak ada, tentu saja ini mengurangi kenyamanan saat navigasi menu.

3. Koneksi bluetooth
Saya sampai sekarang belum bisa terhubung bluetooth dgn Nokia ataupun dgn laptop. Setting bluetoothnya terbilang susah. Berbeda dgn Nokia yg begitu gampangnya setting bluetooth.

4. Koneksi ke komputer
Hingga sekarang pula saya blm bisa menghubungkan BB saya ke laptop via Device Manager. Berbeda dgn Nokia dgn PC Suite-nya yg sangat user friendly.

5. Koneksi ke internet
Yang paling menjengkelkan adalah ini, karena BB gak mau terhubung ke internet sama sekali jika sinyal gprs agak lemah (gprs hurufnya kecil). Bahkan hanya untuk chatting BBM yg hanya kirim text saja gak bisa. Padahal, pada saat yang bersamaan di samping saya pakai Nokia lancar-lancar aja browsing, bahkan bisa dikatakan cepet banget.

6. Trackball yg cepat kotor
BB memutuskan untuk memakai trackball dalam sistem navigasinya. Meskipun terkesan canggih namun kelemahannya adalah cepat kotor. Tangan harus benar-benar steril kalau hendak pegang BB. Jika sudah kotor jadi susah deh geser kanan-kiri kursor. Memang sih bisa dibersihkan sendiri trackballnya, tapi ya cukup menyita waktu karea part-nya tergolong kecil sekali jika tak punya spesial tool untuk handlingnya.

7. Sering hang
Suatu hari BB saya seperti hang dgn munculnya simbol hour-glass di layar. Tombolnya tak bisa dimainkan sama sekali. Teman saya yang pengguna BB bilang jika BB memang demikian, harus restart setiap beberapa hari sekali disertai mencabut baterry. Itu sengaja atau memang bug. Jadi selama ini BB adalah versi beta dong.

8. Konektor charger/USB cepat rusak
Punya saya sudah doll alias longgar, entah cara saya pake yang parah atau gadgetnya emang parah? Tapi sepertinya sih gadgetnya, karena saya menggunakan konektor USB yg sama untuk kamera dan card reader saya aman-aman aja padahal sudah 3 tahun lebih saya pakai.

Kesimpulan
BB memang diperuntukkan untuk pekerja kantoran dan tinggal diperkotaan. Tidak cocok untuk pekerja yg bekerja dgn tangan kotor dan juga di daerah terpencil yang sinyal gprs-nya lemah. BB juga tergolong susah dikoneksikan dgn perangkat lain termasuk hp merk lain dan laptop, sehingga seorang teman yg juga pemakai BB menjuluki BlackBerry adalah si gadget yang sombong.

Tapi di sisi lain BB tergolong handheld yang mumpuni. Jika sinyal GPRS full atau jika dapat EDGE bahkan 3G, browsing internetnya wussh wussh wushh.
Aplikasi freeware-nya juga banyak bertebaran di dunia maya. Milis BB juga sangat banyak di Indonesia meskipun kebanyakan yg di bahas OOT. Yang jual aksesoris juga sudah semakin banyak di perkotaan. BB juga tergolong mudah di-upgrade OS-nya dan bisa dilakukan sendiri di rumah.

Tapi sepertinya hati saya sudah jatuh cinta sama communicator dan dari dulu bagi saya E90 adalah produk gagal, gagal saya miliki. Hihihi...

No comments: