"Once you need less you will have more"
28 Sept - 16 Okt 2017 (cuti)
Off kali ini aku terbang dengan pesawat paling pagi menuju Surabaya. Tadi malam menempuh perjalanan Santan-Balikpapan yang begitu seru dan mengharukan. Ketemu Gatot di Gate 10 yang pagi itu terbang menuju Jogja. Berita Gunung Agung berstatus awas sempat membuat waspada jangan-jangan penerbangan terganggu. Namun syukurnya aman sampai di rumah.
Off ini aku cuti jadi di rumah selama 3 minggu kurang 2 hari. Kepotong sehari exten dan sehari training BSS.
Kamis sore aku tiba di Pandak dengan Go Car. Sore itu pula ibu, anak-anak dan keluarga Pandak mejenukkan di jero. Aku baru ke jero keesokan harinya karena sore itu memilih tidur di rumah setelah menempuh 21 jam perjalanan. Dari jam 6 sore hingga jam 3 sore keesokannya. Pada hari Jumat adalah upacara medeeng ke beji dan sabtu adalah puncak puncak upacara ngaben. Seperti biasa aku bagian dokumentasi.
Hari Minggu istirahat total di rumah sambil sempet nemenin anak-anak beli chatime yang lagi promo di Tabanan. Sekalian beli burger di KFC. Hari Senin baru sempat ke BW sepulang anak-anak sekolah.
Selasa bersihin gentong air yang jalur pipanya buntu oleh lumut. Harus potong pipa karena sudah ngeplug di atas. Harus buat jadwal cleaning rutin setidaknya 2 bulan sekali. Siang itu anter Nana coba gratis Kumon dan siang itu dia di tes oleh miss-nya.
Rabu ke jero dan anterin Aji ke Kasih Ibu untuk periksa kakinya yang sakit. Menurut dokter hanya kecapean dan bukan asam urat. Obat dari perawat dinyatakan obat keras karena dosisnya tinggi. 3 hari kemudian ketika periksa darah, kolesterolnya malah tinggi.
Kamis adalah Purnama. Aku, ibu dan deba sembahyang ke pura. Citta nebeng pulang sama Mikaila. Sedangkan Nana kemudian dijemput dan langsung ke Kumon lanjut coba gratis. Jumat paginya aku olahraga dangin carik kemudian sorenya menuju Gale untuk nonton My Little Pony sekeluarga. Anak-anak senang sekali. Deba juga happy ikut nonton meskipun akhirnya tidur di dalam bioskop.
Sabtu 7 Sept adalah tumpek bubuh, 25 hari menjelang Galungan. Hanya Ibu yang ke pura sementara aku jemput Nana Citta. Pagi itu hujan lebat mengguyur Pandak Gede, banjir di depan pura. Siangnya aku ke Denpasar untuk cetak foto Ngaben di jero.
Minggu 8 Sept di rumah saja karena hujan. Nana dan Deba juga demam. Cuaca tidak jelas membuat kondisi anak-anak jadi rawan sakit. Sorenya mendapat berita jika bapak Agus Meliling meninggal dan akan diaben pada Sabtu depan.
Senin aji cek darah di Prodia. Sedangkan Nana libur karena demam. Citta juga ikutan muntah-muntah dan akhirnya esok hari Selasa dan Rabu Citta yang giliran libur.
Rabu 11 Sept nangkil di Pura Beten Moning dan siangnya ke jero ada upacara Mepandes rangkaian upacara yang kemaren. Kamis Nana ke Kumon lagi dan sorenya mejenukan di rumah pak Dona. 13 Okt ngeringkes bapak Agus dan Sabtunya adalah Ngaben. Ibu ikut lomba masak di sekolah.
Hari Minggu sehari sebelum aku berangkat ke Gale beli buku "Mau Minum Obat Seumur Hidup?" karangan dokter dari Korea. Buku ini membuka wawasan baru bahwa penyakit bisa disembuhkan tanpa obat. Lain kali saya akan share intisarinya.
Tak terasa 3 minggu off plus cuti, Senin 16 Okt aku diantar Ibu menuju bandara naik Citilink direct hari itu. Nana terpaksa dijemput duluan siang itu. Pesawat delay 4 jam. Tiba di Balikpapan jam 19.30 dari seharusnya 15.30. Nginep di Esai semalem saja untuk training BSS pada hari Selasa 17 Okt 2017. Selasa malam aku mencoba guest house Al-Cholil di Gunung Malang bareng Pak Hanif. Hujan mengguyur Balikpapan malam itu, aku tak makan malam karena malas keluar. Kuat-kuat saja.
Rabu 18 Okt kami berangkat ke Attaka via Bontang. Semoga bisa menurunkan berat badan setidaknya 2-3 kg selama on ini. Swaha.