Sejak SMA saya memang tidak pakai minyak rambut, deodoran, parfum, sabun cuci muka, hingga hand & body lotion. Kebiasaan ini berlanjut hingga ke masa kuliah, masa kerja bahkan hingga menikah. Rambut juga tak pernah disisir karena potongan selalu cepak. Gaya 123.
Bukan karena gaya-gayaan tapi memang itulah saya apa adanya. Tidak suka ribet, tidak suka banyak aksesoris. Hidup jadi lebih simpel dan sedikit kebutuhan. Lebih-lebih masa kuliah adalah masa perjuangan, hidup hemat karena orang tua tidak melatih saya hidup royal.
Kini ketika jaman kerja saya menemukan ide atau gaya hidup minimalis yang berfokus pada yang esensial saja. Saya coba menerapkan. Sepertinya tidak susah bagi saya karena sejak dulu sudah minimalis. Hanya mungkin cara berpikir saja yang belum minimalis. Lebih banyak berfokus pada leher ke atas.
No comments:
Post a Comment