Hari Senin 9 Juli kami main ke jero namun sebelumnya survei playgroup Taman Agustus. Ketika itu kami sepakat akan menyekolahkan Nana disana. Sebelum ke Jero Paktut pinjem mobil buat bayar DP sanggah. 10 Juli aku luangkan waktu angkut barang rumah Angga Buana tahap I untuk off ini. Juga ganti meteran listrik, gratis. Tukar remote Telkomvision yg rusak dengan yg bekas orang.
Seminggu di rumah akhirnya pada Rabu Umanis 11 Juli Citta natab memperingati dina lahirnya. Kamis esoknya 12 Juli kami berempat menuju Kasta Gumani imunisasi Citta IPD yang ke-2. Aku kesana dulu taruh buku agara dapat nomor kecil juga sempatkan survey tanah di jalan menuju Bongan. Setelah 13 tahun tak ke sana jalanan sudah ramai dan iklan rumah berhamburan di kiri kanan jalan. Prospektif.
Refreshing kami lalui di hari Jumat 13 Juli ke Galeria. 14 Juli angkut barang lagi dan lanjut clean up rumah tercapai 90%. Tinggal finishing mbok Dek nantinya. Sore harinya di malam minggu aku anter Nana ke Tabanan Creative di Taman Kota. Sayang hujan gerimis membuat kami tak bisa lama-lama disana. Minggu 15 Juli kondangan ke Jero atas ngeteluninnya anak Rah Anik sekalian nunjukin ibu dan kadek tanah di daerah Bongan. Senin 16 Juli adalah hari terakhir off ku. Maksud hati mulai menyekolahkan Nana di Taman Agustus, tapi secara spontan kami mengurungkan niat karena terlalu jauh. Akhirnya kami sekedar lewat di TK Yowana di BTN Taman Sekar Kediri. Tragis, di dalamnya ada dagang snack gak jelas juga dagang bakso dan siomay keliling masuk ke halaman sekolah. Kami pulang tanpa mampir, tapi malah mampir ke Mama Shop dan Dunkin Donuts. Nana lahap sekali kalo dikasi makanan bule ini.
Akhirnya sejarah ditoreh kembali, kami survey ke TK Luhur Damai dan akhirnya kami sepakat akan menyekolahkan Nana disini saja. Dekat dan kualitasnya cukup bisa dipegang dari hasil ngobrol kami dengan Ibu Joan, kepala sekolahnya. Biaya total tahun pertama sekitar 1,9 juta ditambah biaya bulanan 140 ribu. Sehingga dalam setahun jadinya sekitar 3,6 juta buat biaya "main" Nana.
Rabu 17 Juli akhirnya aku kembali mencari sesuap nasi, segenggam berlian. Mencoba flight baru Citilink via Surabaya yg berangkat jam 12.15 dari Bali lalu lanjut jam 14.20 ke Balikpapan. Setelah cek in baru tahu kalo tiket diundur ke 12.55 dan parahnya tak ada pemberitahuan. Lebih parah lagi, tiket tidak konekting sehingga di Surabaya aku harus cek in lagi, artinya 40 ribu melayang lagi.
Malam ini aku kesepian di Suratown hanya ditemani BB, S2 dan TV yg suara "ngerosok". Ini adalah "another one night story at oil city".
Powered by Telkomsel BlackBerry®
No comments:
Post a Comment