Friday, May 27, 2016

West Seno Trip 5

Trip kali ini agak drama karena aku berangkat bertepatan di hari raya Galungan. Tidak bisa mundur sehari karena mundur sehari berarti mundur 2 hari. Pagi-pagi sebelum berangkat aku sudah natab dan sembahyang di rumah bedangin. Lalu menuju bandara setelah mampir di kasih ibu.

Trip kali ini adalah final preparation sebelum project Turn Around and Tie In Bangka dilakukan 27 Feb - 9 Maret. Berbagai persiapan yang menguras tenaga dilakukan, melelahkan pikiran memang. Disela keterbatasan kemampuanku akan lapangan baru, aku berusaha memberi yg terbaik. Profesionalitas harus dijaga meskipun badai transformasi yg masih menggantung kami.

EP-300 mooring dengan sempurna siang itu. Cuaca yg cerah dan ombak yang tenang berkontribusi besar atas kesuksesan team marine. Kemudian kami sempat melakukan meeting di EP-300 untuk finalisasi item TATI.

Disela persiapan TA kami dikunjungi team outplacement program yg memberi pencerahan agar siap menghadapi lay off alias WFM atau MAT atau PHK. Kehadiran 4 orang team ini memberikan hiburan dan pencerahan. Pada suatu malam aku bermain gitar mengiringi kawan-kawan bernyanyi sekedar melepas penat ditengah kesibukan yg menguras energi. Di hari yang lain kami main piano di movie room hingga jam 11 malam. Foto-foto dengan model siluet Heru sempat dilakukan untuk melepas kepenatan di ujung senja. Langit sore itu paling dramatis yg pernah kutemui selama disini. Sempat pula motret di process area bersama Dewok untuk persiapan lomba foto HES. Samasekali tidak sempat olahraga. Setelah timbang berat badan saya 83 kg. Ediannn. Musti jaga makan dan pengendalian diri. Mungkin kesibukan ini membuat kontrol makanan jadi sedikit terbengkalai. Harus waspada dan off ini dibalas dengan banyak olahraga.

Kali ini cerita tentang IBU-T tidak seramai trip lalu. Kali ini mungkin kami sudah tahap menerima apa yg akan terjadi. Town hall dilakukan hanya sekali, live from Manila. Amplop ketidakikutsertaan WFM pun sudah saya serahkan kepada HR.

Setelah 3 bulan di West Seno akhirnya aku bisa berkunjung ke TLP untuk survey persiapan TA disana. Suatu sore Pak Kus harus pulang karena mertua meninggal dunia. Spesial boat siang itu mengantarkan beliau ke Santan.

Akhirnya pagi ini, di atas kapal Colibri, di atas ombak yg sedikit mengguncang, di bawah sinar mentari cerah equator kami mengarah ke barat menuju Bontang. Semoga perjalanan hari ini aman dan selamat juga tepat waktu.

Aku naik Lion JT265 menuju Surabaya. Delay 1.5 jam sudah biasa. Setiba di Juanda aku menelfon beberapa travel agent dan ada 1 yg belum berangkat. Akhirnya malam itu aku naik travel ke Bali setelah naik ojek dari Bandara ke Bungurasih. Jam 8.30 pagi aku tiba keesokan harinya. Bisa sekalian jemput Nana dan Citta ke sekolah. Betapa indahnya hari itu, meskipun lelah karena perjalanan selama lebih dari 24 jam.

No comments: