Sejak pindah balik ke Attaka pada April 2017, saya mencoba menurunkan berat badan. Karena selama 1,5 tahun di West Seno berat saya naik 13 kg dan BMI saya mencapai 32. Masuk dalam pemantauan team medik karena kategori obesitas. Tidak sehat nih.
Sejak 3 Juni saya mulai memantau berat badan di angka 85.6 kg sebagai titik tolak. Kemudian terakhir saya timbang 8 Agustus di berat 80.6 kg. Jadi selama 2 bulan ini sudah turun 5 kg.
Saat ON saya bisa mengatur menu diet karena pilihan makanan untuk diet lebih beraneka ragam. Di saat OFF justru banyak godaan makan di luar terutama babi guling.
Berikut kiat yang saya lakukan:
- stop kopi sama sekali
- kurangi teh dan jika ngeteh kurangi gulanya. Bahkan kadang tanpa gula sama sekali
- kurangi gorengan dan sumber lemak lainnya. Misalnya tidak makan kuning telor dan kulit ayam. Tidak masalah rugi, yg penting sehat.
- lebih banyak makan buah dan sayur
- makan buah terlebih dahulu sebelum main course
- kadang kalau aktivitas fisik kurang, saya tidak makan nasi sama sekali saat lunch dan dinner
- olahraga minimal 3x max 5x seminggu. Badan juga perlu istirahat karena sel-sel perlu pemulihan. Jogging, treadmill, senam aerobik minimal 1/2 jam
- yoga tiap hari jika tidak olahraga
- latihan mengendalikan diri dgn meditasi. Karena diet pada dasarnya hanyalah pengendalian diri. Jamu (jaga mulut) dan jaga makan (makanannya dijagain biar tidak dimakan hehe).
- kadang saat off saya hanya makan 2x sehari. Sarapan jam 9, makan malam jam 4. Kalo laper selesaikan dengan buah.
Efek baiknya, saat menghindari gorengan, saya jadi jarang banget radang tenggorokan. Dulu sering dan lama sembuhnya. Awalnya badan memang terasa lemes, dipaksakan saja lama-lama tubuh kita akan menyesuaikan diri. Tapi jangan pula terlalu ekstrim, turunkan porsi makan secara gradual.
Jaman sekarang sudah jarang mendengar orang mati karena kelaparan. Kini orang meninggal karena kebanyakan makan. Penyakit timbul dari kebanyakan makan yg tak terkontrol. Yuk jaga kesehatan. Hidup sehat dan bahagia.
No comments:
Post a Comment