Wednesday, August 09, 2017

Attaka Trip5


25 Juli - 8 Ags 2017

"Dunia tak akan berubah dengan keluhan, lebih baik memperluas penerimaan terhadap apa yg terjadi."

Senin sore itu aku langsung menuju affordable house di samping BC. Istirahat sebentar kemudian ke BC buat beli celana jeans sekalian melihat-lihat buku di Gramedia. Siang tadi diantarkan istri ke bandara mampir makan siang di Sarirasa Kuta. Citilink direct landing agak telat sore itu. Naik maju sehari buat bayar hutang dan membawa madu pesanan Gantino, sebotol 100 ml seharga 75rb. 

Kamis langsung menuju Melahin untuk ikut mini TA menyelesaikan beberapa finding termasuk update density Coriolis Meter OGOL. 

Stand down meeting digelar karena ada kejadian pekerja Chevron tersengat listrik di SMO. Korban dirawat di Singapore. Konon kabarnya tangannya yang luka bakar diamputasi, sungguh kasihan. 

Dua kali ikut senam dengan instruktur baru. Dua kali latihan yoga di top deck dan di kamar. Yoga matras kubeli di ace hardware. Diet karbo terus dicoba dan hasilnya dalam dua bulan ini (sejak Juni) aku sudah turun 5 kg. Lumayanlah. Kemaren sebelum off beratku sudah 80.6 kg turun dari 85.6 saat Juni. Program Fight 2 Fit pun masih berlangsung dan memasuki check point pertama. Lomba pingpong dilaksanakan setiap malam minggu. Sayangnya team kami kalah 2-1 melawan operation. 

Pak Jeff dan beberapa pembesar KLO mengunjungi Attaka. Assessment pun dilakukan dengan pekerjaan replace secondary pump di Production. Mendapat pujian karena prosedur dijalankan dengan baik. Beberapa orang mendapat hadiah bintang kehormatan di helmnya. 

Seminggu terakhir traffic data internetku cukup tinggi. Sudah 3x beli paket dalam selisih waktu 5 hari karena sering nonton youtube. Suatu malam akhirnya paketku habis karena download film. Saat hendak kubeli lagi paket tambahan, dinyatakan tidak bisa dan baru bisa lagi seminggu kemudian. Kartuku diblok. Akhirnya pinjam kartunya Bahri agar bisa internetan. 

Jika 4 tahun terakhir aku kerja selalu duduk mendekam dalam ruangan di depan layar komputer, kini lebih fresh karena ada variasi ke lapangan. Ritme fisik perlu disesuaikan, kadang naik turun tangga saja sudah membuat ngos-ngosan. 

Dulu lelah pikiran karena sering bekerja hingga jam 10 malam, membuat tidurku selalu larut hingga jam 12, jam 4 subuh sudah bangun. Trauma kesibukan itu masih terbawa hingga kini dan membuatku masih gelisah. Pada suatu ketika aku menemukan kembali Gede Prama di Youtube dengan pencerahan dan meditasinya. Sepertinya ini yang kucari selama ini. Pencarian kemana-mana sepertinya bakal tergantikan dengan pencarian ke dalam. Tutorialnya ku ikuti dan berharap November nanti bisa join retreat di Bangli. Saya yakin ini adalah petunjuk indah sang Pencipta yang menjawab doa-doa kecilku. Memang benar cara memaafkan paling indah adalah menerima segala peristiwa apa adanya. Karena setiap peristiwa yang mampir di hidup kita bukan kebetulan, tapi susunan peristiwa-peristiwa yang sudah diatur dengan rapi. 

No comments: