3-30 Juni 2020
Off kali ini aku akan melewati jalan darat dari Surabaya menuju rumah Pandak dengan mobil charter. Perjalanan dimulai pagi-pagi kami menembus jalanan Marangkayu-Badak dengan Innova dari Patrajasa karena bis sedang bermasalah dengan pembayaran. Aku satu mobil dengan Gatot, Anang, Puryono. Tak lama kami tiba di APT Pranoto untuk melakukan rapid tes seharga 450rb. Sebanyak 16 orang dalam 4 mobil memenuhi antrian bisnis rapid test tersebut. Puryono memilih go show naik Lion sore itu lewat Samarinda.
Setelah 2 jam kami lanjut menuju Texas dan makan siang disana. Lanjut ke Balikpapan dan langsung menuju KKP Bandara, antri lumayan panjang dan kami senang karena urusan tiket sudah beres. Beberapa kawan bisa langsung terbang sore itu menuju Jakarta. Aku maju ke Citilink jam 9.20 esok pagi dari sebelumnya jam 4 sore. Lalu ber-11 kami menuju Whiz sore itu menginap dengan setengah lega.
Esoknya, Kamis 4 Juni, setelah sarapan aku naik gocar menuju bandara dan terlihat KKP antri begitu padat. Citilink tiba di Juanda mundur 1 jam. Jam 12 WITA Pak Mul, sopir mobil charterku, mengantarkan aku menuju timur. Melewati tol yg hanya sampe Probolinggo hemat 1 jam dan mobil lari 130 km per jam dengan latar gunung Arjuno di kejauhan sana. Makan siang di rest area tol dan makan malam 1 jam menjelang tiba di Ketapang. Jam 6 sore kami sudah memasuki pelabuhan, mengurus clearance di terminal Tunjung Wangi dan tiketing sekitar 1 jam. Jam 9 aku tiba di Gilimanuk. Pemeriksaan di pintu kedatangan, tampak petugas dengan mata lelah menyambutku yg hanya seorang keluar kapal.
Pak Joking menunggu ku di ujung sana dan kami langsung berlalu menuju pandak dan tiba jam 12 malam. Istriku menyambut dengan senyum manis dan membuatkan mi goreng. Lalu tidur di ruang bermain dengan kepala sedikit goyang namun happy karena sudah tiba di rumah, setelah 2 bulan.
Esoknya, aku masih istirahat saja di rumah. Sore hari aku nangkil sendiri ke Pura Ciwa yang odalan dimasa pandemi ini. Ibu dan Tiwik sudah pagi tadi. Anak-anak di rumah saja.
Sabtu 6 Juni sore kami odalan di rumah bedangin. Paktut banyak ngemargiang, baru start jam 6 sore dan dijadikan satu natab dan sembahyang dengan jro gede. Anak-anak tidak ikut biar hati sedikit tenang. Minggu tukar mobil ke jero sembari cuci Splash di deket jero. Paginya STNK dan BPKB Mobil Rush sudah datang diantarkan oleh admin Toyota yang tinggal di Kediri, yang gak bisa mudik saat lebaran kemaren.
Senin 8 Juni bertepatan dengan hari ulang tahun dinas aku bekerja, aku sama ibu membeli sepeda Polygon Monarch seri 3 saja, yang murah saja 1.9 juta yang penting fungsinya terpenuhi. Selasa pagi aku cek ke tegal, sudah bersih dan siap ditanami. Tampak don selo sudah tumbuh. Rabu pagi-pagi sekitar jam 8 kami berangkat menuju Kintamani, perjalanan ditempuh selama hamper 2 jam. Wow pemandangan begitu mempesona, danau dan gunung batur berlatar langit biru dengan sedikit awan. Kami juga turun ke dermaga di tepi danau batur, berfoto dan ditawari pedagang asongan gelang. Lalu kami makan siang di Amora yang baru buka hari itu setelah 3 bulanan tutup di masa lock down. Sore itu juga datang Galaxy Tab 7 inch with Stylus yang aku beli online di Tokopedia seharga 3,8 jt, 600 ribu lebih murah daripada di Bali.
Kamis 11 Juni kami gowes bareng berdua pertama kali. Rute yg ditempuh seputar Nyitdah. Seger dan happy gowes bersama pujaan hati. Siangnya aku dan istri ke gale untuk klaim kacamata safety dan sekedar belanja di Giordano. Sorenya test Akai MPK Mini yg sebenarnya sudah datang seminggh lalu beli dari Wiras seharga 1,5 jt. Esoknya pagi-pagi kami menikmati sawah di belakang rumah, lalu anter anak-anak ke jero dan ibu ambil raport Nana Citta. Rapotan di masa Corona. Sabtu 13 Juni kami ke tegal lalu gowes bersama ibu, kali ini rutenya kebilbil, beraban melewati bengang Pandak. Minggu juga main ke tegal, rekaman lagi Di Rumah Saja dan Asalkan Kau Slalu Di Sisiku. Aku juga ngetes fogging yg aku beli sama Gung Pasca.
Senin 15 Juni kami anter lagi anak-anak ke jero lalu kami berdua ngukur jalan menuju Villa Above the Clouds di Baturiti, Peneng Camping Ground dan melewati Bali Usada Forest Island di Baturiti juga. Selasa-Rabu hanya di rumah dan main ke tegal. Aku membuatkan ayunan untuk anak-anak.
Kamis 18, 19 Juni tukang mulai kerja memperbaiki got depan rumah. 20-21 Juni sibuk jumah bedangin acara 3 bulanan dek Vira anaknya Wanda. Upacara di masa corona tidak terlalu banyak tamu datang. Paktut minta duit 3 juta untuk biaya. Enak ya, tinggal minta hehe...
Senin 22 Juni tukang kerja sekali lagi dan semua halaman depan rumah rata dengan semen. Bersih dan rapi. Selasa ke kos isi pulsa listrik, cek tandon air, beli vitamin di K24, beli bibit gemitir di kos. Rabu 24 Juni pagi-pagi jam 8 ditemani istri ke RS Unid untuk Swab. Lalu mampir gale ambil kacamata safety yg sudah jadi. Sorenya otonan Citta di rumah. Kamis bersihkan toko dan mempersiapkan garasi timur untuk Rush. Jumat 26 Juni ke jero ambil Rush sekalian jenguk aji weda yg habis opname asam lambung. Lalu beli vitamin lagi dan aku konsultasi dokter Daru setelah 3 bulan tak ke dokter. Aku mendapat pencerahan. Tidak usah cek tensi tiap hari karena tensi itu fluktuasi naik dan turun, tidak bisa stabil flat di bawah saja. Ada kalanya naik dan itu wajar sesuai aktivitas kita. Aku langsung lega dan plong. Obat maksimal 10 mg per hari. Dan aku akan kurangi perlahan dari 20 mg menjadi 15, 10 lalu 5 mg saja. Semoga dengan ikit meditasi aku akan bisa ngurangi tanpa obat sama sekali. Svaha. Malamnya aku nelfon layanan psiko perusahaan dan semakin menenangkan rasa cemasku akan tensi.
Sabtu 27 Juni aku kembali ke RS Unud ambil hasil Swab dan astungkara hasilnya negatif, lega juga rasanya karena setidaknya kami bebas corona. Minggu aku berangkat ke Surabaya naik Garuda. Pesawat Boombardier diisi full seat tanpa selang-seling. Transit 4 jam lalu sorenya naik Citilink ke Balikpapan. Semestinya aku berangkat esok pagi tapi aku ajukan dengan bayar tambahan 115rb. Malam itu dan selama 3 malam aku menginap di Whiz Prime. Sepanjang hari hanya di kamar, menggambar dengan tab. Kadang juga main ke BC, beli makan siang di Solaria dan beli buku Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya di Gramed.
Rabu 1 Juli aku berangkat ke Attaka via Santan, naik sea bush mampir di propane. Rekor, jam 3 sore kami sudah tiba di Attaka. Matur Suksma atas perjalanan lancar ini. Svaha.
3 off stay whiz
4 sampe pandak jam 12 mlm
5 odalan ciwa
6 odalan jumah bedangin
7 tukar mobil di jero, stnk bpkb rush datang, cuci splash di jero,
8 beli sepeda monarch 3
9 ke tegal,
10 tab dtng, ke kintamani
11 gowes pagi, kacamata bw, test mpk mini
12 sawah blkg rmh, jero, rapotan,
13 tegal, gowes w ibu
14 tegal, rekaman, fogging
15 jero, villa above the clouds
16 ke tegal
17 ke tegal
18 tukang kerja
19 tukang kerja
20 bedangin ngopin 3 bln
21 3 bulanan,
22 tukang kerja
23 ke kos isi pulsa listrik, cek tandon, beli vit, bibit gemitir
24 swab, ambil kcmt gale, bw, oton citta
25 bersihin toko
26 ke jero ambil mobil, dr daru, beli vitamin, jenguk aji weda
27 ambil swab, pantai babadan, print
28 ke bpn via sby naik GA n Citi. Nginep whiz 3 hari