Saturday, September 27, 2008

Qualified Electrician

Orangnya ramah, tenang dan murah senyum. Itulah kesan pertama jika bertemu dengan bapak berkumis tebal ini. Penampilannya yang sederhana kerap membuat orang lain segan terhadapnya. Tata bahasanya yang sopan membuat setiap orang yang berbincang dengannya pasti merasa senang dan mendapat pencerahan. Pengetahuannya yang luas mulai dari ilmu elektrik hingga ilmu marketing ia kuasai. Bahkan ia dikenal sebagai tukang sulap Attaka, karena aksinya suatu hari menampilkan atraksi sulap pada suatu acara perusahan. Waktu itu ia tampil dalam acara 17-an di Santan Terminal. Semua orang terkesima dan terhibur oleh sulapnya yang unik. Tepuk tangan riuh penonton menambah semangatnya memainkan trik-trik sulapnya. Namun kini ia sudah tidak kelihatan main sulap lagi. "Saya dituduh menggunakan ilmu," keluhnya. Padahal ia tak memakai ilmu sama sekali, itu semua adalah trik sulap yang memang dirahasiakan. Jika tidak tahu pasti menganggap mustahil dan orang yang tidak mengerti sama sekali tentang sulap lalu menuduhnya mempraktekkan ilmu-ilmu tertentu.

Pak Prayitno, itulah sosok ahli listrik yang selalu tampil dengan senyumnya yang khas dan membuat setiap orang gembira. Moto hidupnya: "Mengasihi orang lain seperti mengasihi diri sendiri" selalu dijadikan pedoman dalam setiap pergaulannya. Oleh karena itu disamping mengasihi sesama, ia termasuk pecinta binatang dan suatu hari ikut misi bersama WWF untuk melepaskan beberapa orang hutan di pedalaman kalimantan bersama Marabunta, klub pecinta alam di perusahannya. Pak Prayitno juga salah satu voluntir berdirinya klub pecinta alam ini.

Ia adalah sosok yang mempunyai banyak hobby. Ia berbakat dalam berbagai hal. Mulai dari memainkan alat musik, ia mahir memainkan gitar, keyboard bahkan drum. Ia juga jago memainkan ketipung yang merupakan alat musik utama musik dangdut, musik favoritnya. Ia juga piawai memainkan kamera digital. Meskipun hanya menggunakan sebuah kamera digital poket biasa, namun hasil jepretannya tak kalah dibanding jepretan fotografer profesional dengan kamera SLR-nya. Objek kesukaannya adalah pemandangan alam.

Sudah 15 tahun lebih ia bekerja disini. Ia mengabdi demi bangsa, keluarga dan anak istri. Selama bekerja ia tak pernah membuat masalah, apalagi sampai di-warning. Ia adalah seorang pekerja yang berdedikasi tinggi. Ia juga pekerja yang gemar sharing pengetahuan. Tak ayal lagi, jika ada pegawai baru yang sedang training, ia pasti kebagian tugas menjadi trainer dan coach, mendidik, melatih dan menemani trainee. Diajari hingga ke tetek bengek, mulai dari tidak bisa hingga menjadi mahir, itulah keahliannya yang lain. Hingga saat ini ia juga bekerja tak pernah mengalami kecelakaan kerja. Ia selalu mematuhi aturan perusahan dan menerapkan TENETs operation dalam setiap langkah kerjanya. Ia selalu berprinsip jika tidak aman tidak akan bekerja dan akan mengerjakan pekerjaan dengan tidak terburu-buru karena selalu ada waktu untuk bekerja secara selamat.

Bapak yang asli Banyuwangi, Jawa Timur ini juga adalah teman yang baik. Ia selalu berusaha menyenangkan hati teman-temannya walaupun ia mengorbankan kesenangan dirinya. Ia tak ragu berbagi makanan di remote jika kedapatan temannya tak kebagian makanan. Ia tak ragu menolong teman lain departemen ketika butuh bantuan mengerjakan pekerjaan yang agak berat. Ia juga teman main musik yang mengasyikkan. Meskipun dangdut adalah musik favoritnya, namun ia juga piawai memainkan aliran musik lain.

Disamping pekerja yang baik, ia juga adalah pengusaha yang sukses. Warung yang dibuka di garase rumahnya cukup laris dan beromset lumayan tiap bulan. Warung yang dikelola oleh istrinya ini menjual sembako dan keperluan sehari-hari. Lokasinya yang strategis di pertigaan Sumber Rejo membuat warungnya selalu ramai dikunjungi baik pelanggan ataupun orang yang kebetulan lewat di wilayah Sumber Rejo. "Lumayanlah nambah uang bulanan," ujar bapak 3 anak dan 1 istri ini. "Disamping memberi kesibukan tambahan buat istri juga paling tidak bisa lah buat nambah-nambah uang saku anak-anak," ujarnya penuh semangat. Ilmu bisnis yang ia dapat dari membaca berbagai buku marketing dan juga pernah ikut MLM membuat usahanya semakin lancar.

Namun suatu hari Pak Prayit terlihat murung dan melamuni matahari tenggelam di suatu sore yang dramatis. Ia gundah dan risau karena produksi minyak di lapangan ia bekerja semakin turun. Ia khawatir apakah bisa melanjutkan bekerja disini hingga pensiun nanti. Ia ragu, apakah jika pindah kerja di tempat lain bisa memperoleh kesejahteraan seperti di tempat yang sekarang ini. Ia khawatir akan nasib anak istrinya kelak. Ia terlarut dalam lamunan seiring sang surya larut dalam air samudera selat makassar. Ia terlarut dalam lelah karena siang tadi terkuras tenaga membongkar shipping pump yang beratnya bukan kepalang. Ia larut dalam lamunan, dalam penantian kapal yang akan segera menjemputnya pulang, kembali ke peraduan mimpi.

Dalam mimpi ia seperti didatangi oleh keyakinan, keyakinan bahwa lapangan ini masih menghasilkan. Lapangan ini perlu dukungan segenap orang-orang di dalamnya agar lapangan ini bisa bertahan lebih lama. Tak hanya sebulan dua bulan. Namun bertahun-tahun bahkan kalau bisa 100 tahun lagi. Ia yakin jika semua karyawan bersatu padu maka produksi akan bisa ditingkatkan. Ia yakin jika semua karyawan bahu-membahu, bukan saling cela dan saling mencari kesalahan, produksi paling tidak bisa dipertahankan. Keyakinan selalu membuatnya berfikir positif dan keyakinan pula yang akan membuat ia bertahan. Ia tak perlu pujian atau segala macam award yang selalu didengang-dengungkan. Yang ia perlukan hanya semangat untuk mencapai tujuan bersama, motivasi untuk selalu bergerak maju. Ia tak bisa berjalan sendiri, ia perlu dukungan segenap penghuni lapangan ini. Ia ingin bergerak bersama-sama mewujudkan impiannya yang masih tertunda.

No comments: