Patung Tualen biasanya banyak kita temukan di depan pintu masuk rumah orang Bali. Patung Tualen menunjukkan jempol yang seolah mempersilahkan masuk siapa saja ke dalam rumah. Maknanya ialah Tualen mengajarkan menerima semua hal apa adanya. Baik yang positif maupun negatif sama-sama diterima. Yang positif dipeluk, yang negatif tidak ditendang. Suka duka, susah senang, siang malam, baik buruk selalu berdampingan. Kebahagiaan muncul saat kita mampu menempatkan keduanya berdampingan secara indah.
Nak mulo keto tidak hanya bermakna pembenaran belaka. Ia kadang dijadikan penerimaan. Menerima setiap keadaan, karena memang demikianlah adanya sang alam berkehendak. Demikianlah sang karma berbuah. Memang demikian harusnya perjalanan sang hidup. Diterima dengan iklas dan sabar.
No comments:
Post a Comment