Sejak novel ini mau difilmkan, aku jadi tertarik membaca lebih serius. Karena dulu sempat membaca sekilas, loncat-loncat. Aku mulai dari beberapa hari menjelang naik. Aku ketika di rumah, aku baca di sela-sela waktu istirahat. Lalu lanjut baca di Bandara di Makazzar. Lembar demi lembar semakin membuat ketagihan, penasaran, perasaanku ikut terombang ambing, seolah mengikuti emosi pemeran utamanya, Keenan dan Kugy. Aku ikut merasakan Keenan jatuh cinta, merasakan ketika Kugy saat patah hati.
Setiba di Balikpapan saya lanjut baca hingga jam 12 malem. Selesai 1/2 buku. Dalam perjalanan menuju Selat Makassar saya lanjut baca di boat menuju Attaka. Karena rasa penasaran yg tak terhingga pada malam hari saya kembali baca hingga jam 12. Begitu juga keesokan harinya, saya bawa ke remote dan baca pada jam istirahat siang. Sore sebelum pulang saya selesaikan secara adat.
Pada saat membaca saya membayangkan siapa yg cocok memerankan tokoh-tokohnya. Menurut saya Nicolas Saputra dan Nirina Zubir cocok jadi Keenan dan Kugi. Saya bukan pembaca novel maniak, tapi menurut saya novel ini hebat. Skenarionya direncanakan dengan matang. Karakter tokohnya tersampaikan dengan sempurna, pokoknya novel yg cerdas. Titik. :)
Cerita dimulai dari kepulangan Keenan dari Belanda selepas SMA dan lanjut kuliah di Bandung. Di sinilah ia bertemu Kugy yg akan jadi pujaan hati, namun karena berbagai hambatan, akhirnya cinta mereka berdua belum bisa tersampaikan selama 5 tahun.
Masa vakum cinta mereka diisi dengan berbagai pengalaman. Kugy yg melampiaskan dengan menekuni Sakola Alit, mempercepat masa kuliah dan akhirnya bekerja. Di dunia kerja dia malah sempat pacaran dengan bosnya. Sedangkan Keenan menghabiskan masa putus kuliahnya melukis di Bali, lalu sempat jatuh hati dengan Luhde.
Aliran cerita terasa njelimet tapi bisa dicerna dengan enteng. Banyak kejutan di bab-bab akhir. Akhirnya mereka sadar untuk kembali dan menunjukkan kejujuran hati mereka yg tak bisa dibohongi. "Diwarnai pergelutan idealisme, persahabatan, tawa, tangis, dan cinta, “Perahu Kertas” tak lain adalah kisah perjalanan hati yang kembali pulang menemukan rumahnya," kata penulisnya dalam blognya.
Menurut berita, hingga saat ini Perahu Kertas the movie sudah menyelesaikan syuting di Jakarta, sekarang lanjut di Bali. Sutradara Hanung Bramantyo dan istrinya bertindak sebagai casting tidak mau menyebutkan siapa pemeran utama film garapannya. Katanya Agustus akan selesai dan semoga aku bisa menontonnya.
Thursday, March 29, 2012
Wednesday, March 28, 2012
Ke Balikpapan di Akhir Maret
Tanggal 27 Maret 2012 aku berangkat menuju Balikpapan melalui Makazzar. Seperti biasa dengan Lion Air yg transit 4 jam-an. Aku habiskan waktu di Blue Sky Lounge bandara dengan browsing, blogging dan membaca Perahu Kertas.
Pada off kemaren aku cukup dekat dengan Nana. Ia tak pernah menolak ketika aku ajak bobo bareng, mandiin, cebok sehabis pup, naik sepeda atau jalan-jalan di sawah belakang rumah. Setidaknya meringankan beban ibu agar lebih fokus pada Citta.
Persiapan Nyepi dihiasi dengan sakit pinggangku sehingga aku tak bisa ikut ngayah di pura maupun di banjar. Melasti pun tak bisa full, karena sore hari harus mengantar Citta imunisasi combo HIB, DPT, Folio di Kasta Gumani. Karena dokter habis cuti, maka pasien bejibun. Citta dapat antrian 26, sedangkan sehabis kami pulang jam 9-an masih ada antrian hingga 65, hebat!
Lalu di hari pengerupuk aku ajak Nana nonton Ogoh-ogoh dan Kak Ming mengajak Nana ikut konvoi hingga Pura Puseh. Nana nampak happy dan enjoy the game. Saat Nyepi kami semua berkunjung ke Meman dan sore hari Nana diajak anak-anak jalan-jalan hingga bale banjar.
Saat ngembak geni kami mengunjungi Wayah dan Nini ke Jero Pengayehan. Ini juga kunjungan Citta pertama ke jero Nini. Sore hari aku sempatkan memotret Omed-omedan di Sesetan bersama Jales yg menjemput dan mengantar aku balik ke Pandak.
Sebelum Nyepi kami sempat mengunjungi Klinik Laktasi di Balimed dan ketemulah biang kerok Citta tak naik berat badan. Setelah 5 hari mencoba teknik baru yg diberikan dokter Oka, Citta naik menjadi 7.1 kg dari 6.5 kg yg tak naik-naik selama 2 bulan.
Mengunjungi spa baby Roi n Reine selepas dari Balimed. Citta di-massage kesenengan. Abis itu berenang di kolam aquarium. Sedangkan Nana kegirangan menicure dan pedicure. Kutek di jempol kirinya terpaksa harus dihilangkan.
Hari berikutnya kami mengunjungi Balonku dan Gramedia. Lalu siangnya Nana dan Citta bobo siang di Angga Buana. Rumah yg kotor dan halaman ditumbuhi rumput membuat kami sedih. Kami bertekad, bulan depan semua barang akan dibawa pulang dan akan segera dikontrakkan. Lalu uangnya paling tidak bisa buat beli Vario baru biar gampang bonceng Nana kesana-kemari. Astungkara.
Pada off kemaren aku cukup dekat dengan Nana. Ia tak pernah menolak ketika aku ajak bobo bareng, mandiin, cebok sehabis pup, naik sepeda atau jalan-jalan di sawah belakang rumah. Setidaknya meringankan beban ibu agar lebih fokus pada Citta.
Persiapan Nyepi dihiasi dengan sakit pinggangku sehingga aku tak bisa ikut ngayah di pura maupun di banjar. Melasti pun tak bisa full, karena sore hari harus mengantar Citta imunisasi combo HIB, DPT, Folio di Kasta Gumani. Karena dokter habis cuti, maka pasien bejibun. Citta dapat antrian 26, sedangkan sehabis kami pulang jam 9-an masih ada antrian hingga 65, hebat!
Lalu di hari pengerupuk aku ajak Nana nonton Ogoh-ogoh dan Kak Ming mengajak Nana ikut konvoi hingga Pura Puseh. Nana nampak happy dan enjoy the game. Saat Nyepi kami semua berkunjung ke Meman dan sore hari Nana diajak anak-anak jalan-jalan hingga bale banjar.
Saat ngembak geni kami mengunjungi Wayah dan Nini ke Jero Pengayehan. Ini juga kunjungan Citta pertama ke jero Nini. Sore hari aku sempatkan memotret Omed-omedan di Sesetan bersama Jales yg menjemput dan mengantar aku balik ke Pandak.
Sebelum Nyepi kami sempat mengunjungi Klinik Laktasi di Balimed dan ketemulah biang kerok Citta tak naik berat badan. Setelah 5 hari mencoba teknik baru yg diberikan dokter Oka, Citta naik menjadi 7.1 kg dari 6.5 kg yg tak naik-naik selama 2 bulan.
Mengunjungi spa baby Roi n Reine selepas dari Balimed. Citta di-massage kesenengan. Abis itu berenang di kolam aquarium. Sedangkan Nana kegirangan menicure dan pedicure. Kutek di jempol kirinya terpaksa harus dihilangkan.
Hari berikutnya kami mengunjungi Balonku dan Gramedia. Lalu siangnya Nana dan Citta bobo siang di Angga Buana. Rumah yg kotor dan halaman ditumbuhi rumput membuat kami sedih. Kami bertekad, bulan depan semua barang akan dibawa pulang dan akan segera dikontrakkan. Lalu uangnya paling tidak bisa buat beli Vario baru biar gampang bonceng Nana kesana-kemari. Astungkara.
Tuesday, March 27, 2012
Pinggangku Sakit
Ketika aku bbm temenku dokter Doddy aku dikasi resep obat untuk sakit pinggangku seperti berikut:
- Deflamat CR 2xshr, beli 6 biji(penghilang inflamasi)
- Foress (penghilang nyeri)
- Voltarenn Gel (obat gosok penghilang nyeri)
Cerita awal aku sakit pinggang adalah ketika subuh-subuh jam 5 Nana, seperti biasa, tidurnya makin liar. Putar sana putar sini. Sehingga pagi itu aku harus membenarkan posisi tubuhnya dengan mengangkat. Krekkk!! Terasa remuk pinggangku. Sebenarnya bukan di pinggang, lebih tepat di atas pinggang di bawah punggung. Aku meringis kesakitan. Aku sengaja belum ngasi tahu istri.
Karena sakitnya tidak kunjung hilang, hingga pagi istri terbangun aku kasi tau. Aku langsung meluncur menuju tukang pijat urat di Sudha. Nihil. Baru saja keluar kata tetangga depan rumahnya. Aku menuju tukang pijat Bu Sum istri tukang kayu dekat rumahku, tapi Ibu Sum pulang ke Jawa sampai batas yg tak bisa diperkirakan. Aku kembali pulang meringis. Seorang saudara menyarankan pijat di Kediri. Tanpa pikir panjang aku meluncur tapi ternyata massage dan spa, bukan ini yg kucari.
Sudah putus asa aku kembali ke rumah tapi aku berinisiatif mampir di tukang pijat di Sudha. Benar, pak tua tukang pijat sudah datang. Sebelum pulang aku diberi resep beras kencur agar hangat, karena katanya uratku dingin. Mandi harus dengan air hangat.
Pinggangku rasanya sudah mendingan. Aku bisa tidur nyenyak ntar malam. Keesokan hari aku merasa sudah agak enak dan memutuskan mereposisi kasur tempat tidur agar tidak tepat di bawah AC. Aku geser lemari pakaian kecil dan rak dokumen yg malah membuat pinggangku sakit lagi, tak bisa aku gerakkan. Gerak sedikit nyeri.
Lalu karena tidak tahan dan berharap agar bisa mengikuti melasti keesokan harinya, aku minta saran dr. Doddy. Ia memberikan resep seperti di atas. Belum habis aku minum obatnya, rasanya pinggang lebih baikan.
Setelah merenung aku menganalisa sakitku ini. Disamping pemicu akhirnya adalah menggendong Nana, namun menurutku ini adalah akumulasi dari kegiatan-kegiatan yg aku lakukan sebelumnya. Yaitu:
- Ketika ON dulu saya sempat mengangkat Foxboro yg lumayan berat, karena tidak ada teman dan biar cepat.
- Tas ransel bawaan saya commuting cukup berat khususnya jika saya naik ojek dari bandara ke Pandak, bikin punggung pegal. Saya pernah timbang beratnya rata-rata 10 kg.
- Sehari sebelum kejadian, saya sempat mengangkat Aqua galon ke lantai 2. Plus mengganti galon ke dispenser.
- Kemaren paginya aku main ke sawah belakang rumah dengan menggendong Nana. Lumayan juga beban 12.5 kg gendong bolak-balik.
- Baik di laut maupun di rumah kamarku selalu dingin oleh AC. Apalagi di laut selalu disetting 16C.
- Kasur tempat aku tidur di rumah tipis ditambah AC tepat mengarah ke tempat aku tidur. Kadang badanku pegal tak karuan dan punggung agak kurang nyaman ketika bangun pagi.
Akhirnya aku memutuskan untuk mereposisi kasur tempat tidur. Juga akan membawa kasur besar dari Angga Buana agar bisa tidur dengan nyaman. Tidur dengan celana panjang dan jaket. Membeli tas ransel yg ada rollingnya. Mengikuti SOP yg benar ketika bekerja.
- Deflamat CR 2xshr, beli 6 biji(penghilang inflamasi)
- Foress (penghilang nyeri)
- Voltarenn Gel (obat gosok penghilang nyeri)
Cerita awal aku sakit pinggang adalah ketika subuh-subuh jam 5 Nana, seperti biasa, tidurnya makin liar. Putar sana putar sini. Sehingga pagi itu aku harus membenarkan posisi tubuhnya dengan mengangkat. Krekkk!! Terasa remuk pinggangku. Sebenarnya bukan di pinggang, lebih tepat di atas pinggang di bawah punggung. Aku meringis kesakitan. Aku sengaja belum ngasi tahu istri.
Karena sakitnya tidak kunjung hilang, hingga pagi istri terbangun aku kasi tau. Aku langsung meluncur menuju tukang pijat urat di Sudha. Nihil. Baru saja keluar kata tetangga depan rumahnya. Aku menuju tukang pijat Bu Sum istri tukang kayu dekat rumahku, tapi Ibu Sum pulang ke Jawa sampai batas yg tak bisa diperkirakan. Aku kembali pulang meringis. Seorang saudara menyarankan pijat di Kediri. Tanpa pikir panjang aku meluncur tapi ternyata massage dan spa, bukan ini yg kucari.
Sudah putus asa aku kembali ke rumah tapi aku berinisiatif mampir di tukang pijat di Sudha. Benar, pak tua tukang pijat sudah datang. Sebelum pulang aku diberi resep beras kencur agar hangat, karena katanya uratku dingin. Mandi harus dengan air hangat.
Pinggangku rasanya sudah mendingan. Aku bisa tidur nyenyak ntar malam. Keesokan hari aku merasa sudah agak enak dan memutuskan mereposisi kasur tempat tidur agar tidak tepat di bawah AC. Aku geser lemari pakaian kecil dan rak dokumen yg malah membuat pinggangku sakit lagi, tak bisa aku gerakkan. Gerak sedikit nyeri.
Lalu karena tidak tahan dan berharap agar bisa mengikuti melasti keesokan harinya, aku minta saran dr. Doddy. Ia memberikan resep seperti di atas. Belum habis aku minum obatnya, rasanya pinggang lebih baikan.
Setelah merenung aku menganalisa sakitku ini. Disamping pemicu akhirnya adalah menggendong Nana, namun menurutku ini adalah akumulasi dari kegiatan-kegiatan yg aku lakukan sebelumnya. Yaitu:
- Ketika ON dulu saya sempat mengangkat Foxboro yg lumayan berat, karena tidak ada teman dan biar cepat.
- Tas ransel bawaan saya commuting cukup berat khususnya jika saya naik ojek dari bandara ke Pandak, bikin punggung pegal. Saya pernah timbang beratnya rata-rata 10 kg.
- Sehari sebelum kejadian, saya sempat mengangkat Aqua galon ke lantai 2. Plus mengganti galon ke dispenser.
- Kemaren paginya aku main ke sawah belakang rumah dengan menggendong Nana. Lumayan juga beban 12.5 kg gendong bolak-balik.
- Baik di laut maupun di rumah kamarku selalu dingin oleh AC. Apalagi di laut selalu disetting 16C.
- Kasur tempat aku tidur di rumah tipis ditambah AC tepat mengarah ke tempat aku tidur. Kadang badanku pegal tak karuan dan punggung agak kurang nyaman ketika bangun pagi.
Akhirnya aku memutuskan untuk mereposisi kasur tempat tidur. Juga akan membawa kasur besar dari Angga Buana agar bisa tidur dengan nyaman. Tidur dengan celana panjang dan jaket. Membeli tas ransel yg ada rollingnya. Mengikuti SOP yg benar ketika bekerja.
Monday, March 26, 2012
Reksadana-ku Kini
Sejak membeli reksadana tanggal 4 Oktober 2011 melalui Commonwealth Bank hingga kini dana berkembang cukup signifikan, lebih dari 25% keuntungannya. Kedua reksadana yg saya beli adalah reksadana saham yaitu Batavia Dana Saham Agro dan Schroder Dana Istimewa.
Pada awalnya saya membeli harga per unit untuk BDSA adalah 721 sedangkan SDI senilai 4174. Hingga kemaren tanggal 26 Maret 2012 saya mendapati nilai 918 untuk BSDA atau naik 27%, sedangkan SDI senilai 5259 atau keuntungannya sudah mendekati 26%.
Saya biasa mengamati nilai per point melalui website simple www.infovesta.com atau melihat IHSG terkini lewat Yahoo dengan mengetik JKSE. Bisa juga melalui finance.detik.com. Sejak membeli memang tidak selalu naik, kadang naik kadang turun. Namun tren-nya adalah cenderung naik. Tidak salah saya memilih 2 produk reksadana saham ini sesuai saran dari financial advisor-nya Commonwealth.
Hingga kini saya belum berniat menjual atau membeli lagi. Saya anggap ini sebagai permulaan untuk saya belajar reksadana saham selanjutnya atau mungkin main saham sesungguhnya.
Pada awalnya saya membeli harga per unit untuk BDSA adalah 721 sedangkan SDI senilai 4174. Hingga kemaren tanggal 26 Maret 2012 saya mendapati nilai 918 untuk BSDA atau naik 27%, sedangkan SDI senilai 5259 atau keuntungannya sudah mendekati 26%.
Saya biasa mengamati nilai per point melalui website simple www.infovesta.com atau melihat IHSG terkini lewat Yahoo dengan mengetik JKSE. Bisa juga melalui finance.detik.com. Sejak membeli memang tidak selalu naik, kadang naik kadang turun. Namun tren-nya adalah cenderung naik. Tidak salah saya memilih 2 produk reksadana saham ini sesuai saran dari financial advisor-nya Commonwealth.
Hingga kini saya belum berniat menjual atau membeli lagi. Saya anggap ini sebagai permulaan untuk saya belajar reksadana saham selanjutnya atau mungkin main saham sesungguhnya.
10 Kelucuan Dik Nana (Part 4)
1. Chuggington
Suatu hari kami kebingungan menterjemahkan bahasa planet yg diucapkan Nana. Ia selalu bilang "umitau" dan menunjuk TV. Tampaknya ia mau nonton acara di TV, tapi apa? Umitau? Yang biasa ditonton adalah Timmy Time, Barney, Shaun the Sheep, Dibo, Miki Mouse, Pocoyo atau Pororo. Gak ada yg mendekati apalagi cocok. Lalu kami iseng nanya warnanya apa dik? Ia jawab "meyah, biyu, kunying, ijo". Kami tetap bingung. Keesokan sorenya ia tiba-tiba menunjuk TV kegirangan sambil teriak "Umitau..umitau..!!". Di TV ada acara baru berjudul "Chuggington" yakni kartun kereta api warna-warni yg ternyata kemaren sore ia sempat nonton sebentar. Akhirnya misteri bahasa planetnya terpecahkan juga :)
2. Guling Jadi Kereta Api
Nana suka mainin gulingnya jadi apa aja yg ia mau. Kadang ia suruh gulingnya berperan jadi ikan. Kadang gulingnya ia jadikan kereta api. Ia duduk di atas guling lalu nyuruh ibu nyanyi Naik Kereta Api, dia akan mengisi suara "tut tut tut" sambil bersenandung. Tangannya naik kayak megang stang sepeda. Kakinya goyang-goyang maju mundur. Ini naik kereta apa naik sepeda dik?
3. Suka Plesetkan Kata
Saat mengajari ia bernyanyi kadang kami sengaja menyalahkan bagian akhir kalimat lagu, untuk mengetes daya serapnya. Serta merta ia akan membenarkannya. Sekarang, justru ia suka jailin kami, malah ia yg suka memplesetkan kata-kata saat manggil Bapak atau Citta dengan "bapiaak" dan "citauuu". Dan ketika kami nyanyi dgn benar, ia malah nyalah-nyalahin kata akhirnya sambil senyum-senyum jahil.
4. You Know Me So Well
Nana sekarang suka nyanyi "you know me so well". Kalo ngomel atau ngoceh nolak digendong juga ngomelnya "you know me so well" berulang-ulang. Ini pasti karena ibunya suka nonton boyband di infotainment. Hehe...
5. Foto Harus Pakek Topi
Suatu saat sepupuku yg tinggal di lain kota berkunjung dan hendak mengambil gambar Nana dgn HP. Nana disuruh bergaya ngacungin dua jari sambil bilang "piss yo..." Tiba-tiba ia teriak, "Ntar..ntar..pakek topi duyu..topi Nana mana??" Kata Nana dgn muka seru abiss. Setelah dipakein topi barulah ia senyum manis tunjuk 2 jari. Cheersss...
6. Citta Kura-kura, Nana Tokek
Ketika adiknya belajar tengkurap Nana suka melihat dan mengamati, ia suka nanya adiknya sedang ngapain sama ibunya. Dengan sabar ibu menjelaskan kalo Citta sedang belajar tengkurap. Tanpa diduga Nana berkomentar, "Bu..bu..adik Citta kayak kuya-kuya ya.". Belum sempat ibunya menjawab ia menempelkan tubuhnya di dinding kamar, "Nana kayak tokek, Bu..!!" Jawabnya polos. Btw Nana sekarang punya binatang baru kura-kura yg diberi nama Toto. Mungkin ia terinspirasi dari gerakan kura-kura di aquarium mininya.
7. Ibu ke Salon
Ketika bapak pulang kerja, bapak melihat rambut ibu dipotong lebih pendek.
"Potong dimana, Bu?"
"Potong sendiri dong," canda ibunya.
Suasana hening. Nana yg sedari tadi asyik nonton Timmy Time jam setengah 8 malam, tiba-tiba komentar.
"Bapak, Nana tadi ke salon sama Ibu. Rambut ibu dipotong sama mbaknya," jawabnya tanpa dosa. Tuh, anak kecil gak bisa boong.
8. Ketawa Kayak Bebek
Suatu sore ada ibu-ibu tetangga cekikikan depan rumah dan si ibu berkomentar, "Ketawanya mama Sinta kayak bebek!" Nana yg lagi asyik main puzzle merespon dengan mengulang ucapan ibunya, "Ketawanya mama Sinta kayak bebek ya, Bu?!"
"Bukan Nana, ketawanya kayak burung," kata ibunya meralat, takut Nana entar keceplosan ngomong ke Bu Sinta.
9. Naik Kereta Api
Ketika Citta tengkurap dan menggerak-gerakkan tangan dan kakinya, mengakat-angkat kepalanya, Nana tiba-tiba berkata sambil hendak duduk di atas badan adiknya, "Naik kereta api yuk, Bapak!" Untunglah aku cepat-cepat mencegahnya. Haha.. Btw, Nana biasa naik di punggung bapak saat tengkurap, main kereta-keretaan.
10. Maem Es Krim
Ketika Nana lagi maem es krim ia kesulitan menyelesaikan sisa akhir es krimnya yg ditaruh di gelas. Karena sendoknya pendek maka ia berusaha menyeruput habis es krimnya. Karena masih kental tentu saja es krimnya tidak mau mengalir ke mulut Nana. Dengan polos ia mengadu ke ibunya, "Ibu, ibu, eh keyimnya gak mau jayan ke muyut Nana!!" (*Es krimnya gak mau jalan ke mulut Nana) gubrakkkss...
Suatu hari kami kebingungan menterjemahkan bahasa planet yg diucapkan Nana. Ia selalu bilang "umitau" dan menunjuk TV. Tampaknya ia mau nonton acara di TV, tapi apa? Umitau? Yang biasa ditonton adalah Timmy Time, Barney, Shaun the Sheep, Dibo, Miki Mouse, Pocoyo atau Pororo. Gak ada yg mendekati apalagi cocok. Lalu kami iseng nanya warnanya apa dik? Ia jawab "meyah, biyu, kunying, ijo". Kami tetap bingung. Keesokan sorenya ia tiba-tiba menunjuk TV kegirangan sambil teriak "Umitau..umitau..!!". Di TV ada acara baru berjudul "Chuggington" yakni kartun kereta api warna-warni yg ternyata kemaren sore ia sempat nonton sebentar. Akhirnya misteri bahasa planetnya terpecahkan juga :)
2. Guling Jadi Kereta Api
Nana suka mainin gulingnya jadi apa aja yg ia mau. Kadang ia suruh gulingnya berperan jadi ikan. Kadang gulingnya ia jadikan kereta api. Ia duduk di atas guling lalu nyuruh ibu nyanyi Naik Kereta Api, dia akan mengisi suara "tut tut tut" sambil bersenandung. Tangannya naik kayak megang stang sepeda. Kakinya goyang-goyang maju mundur. Ini naik kereta apa naik sepeda dik?
3. Suka Plesetkan Kata
Saat mengajari ia bernyanyi kadang kami sengaja menyalahkan bagian akhir kalimat lagu, untuk mengetes daya serapnya. Serta merta ia akan membenarkannya. Sekarang, justru ia suka jailin kami, malah ia yg suka memplesetkan kata-kata saat manggil Bapak atau Citta dengan "bapiaak" dan "citauuu". Dan ketika kami nyanyi dgn benar, ia malah nyalah-nyalahin kata akhirnya sambil senyum-senyum jahil.
4. You Know Me So Well
Nana sekarang suka nyanyi "you know me so well". Kalo ngomel atau ngoceh nolak digendong juga ngomelnya "you know me so well" berulang-ulang. Ini pasti karena ibunya suka nonton boyband di infotainment. Hehe...
5. Foto Harus Pakek Topi
Suatu saat sepupuku yg tinggal di lain kota berkunjung dan hendak mengambil gambar Nana dgn HP. Nana disuruh bergaya ngacungin dua jari sambil bilang "piss yo..." Tiba-tiba ia teriak, "Ntar..ntar..pakek topi duyu..topi Nana mana??" Kata Nana dgn muka seru abiss. Setelah dipakein topi barulah ia senyum manis tunjuk 2 jari. Cheersss...
6. Citta Kura-kura, Nana Tokek
Ketika adiknya belajar tengkurap Nana suka melihat dan mengamati, ia suka nanya adiknya sedang ngapain sama ibunya. Dengan sabar ibu menjelaskan kalo Citta sedang belajar tengkurap. Tanpa diduga Nana berkomentar, "Bu..bu..adik Citta kayak kuya-kuya ya.". Belum sempat ibunya menjawab ia menempelkan tubuhnya di dinding kamar, "Nana kayak tokek, Bu..!!" Jawabnya polos. Btw Nana sekarang punya binatang baru kura-kura yg diberi nama Toto. Mungkin ia terinspirasi dari gerakan kura-kura di aquarium mininya.
7. Ibu ke Salon
Ketika bapak pulang kerja, bapak melihat rambut ibu dipotong lebih pendek.
"Potong dimana, Bu?"
"Potong sendiri dong," canda ibunya.
Suasana hening. Nana yg sedari tadi asyik nonton Timmy Time jam setengah 8 malam, tiba-tiba komentar.
"Bapak, Nana tadi ke salon sama Ibu. Rambut ibu dipotong sama mbaknya," jawabnya tanpa dosa. Tuh, anak kecil gak bisa boong.
8. Ketawa Kayak Bebek
Suatu sore ada ibu-ibu tetangga cekikikan depan rumah dan si ibu berkomentar, "Ketawanya mama Sinta kayak bebek!" Nana yg lagi asyik main puzzle merespon dengan mengulang ucapan ibunya, "Ketawanya mama Sinta kayak bebek ya, Bu?!"
"Bukan Nana, ketawanya kayak burung," kata ibunya meralat, takut Nana entar keceplosan ngomong ke Bu Sinta.
9. Naik Kereta Api
Ketika Citta tengkurap dan menggerak-gerakkan tangan dan kakinya, mengakat-angkat kepalanya, Nana tiba-tiba berkata sambil hendak duduk di atas badan adiknya, "Naik kereta api yuk, Bapak!" Untunglah aku cepat-cepat mencegahnya. Haha.. Btw, Nana biasa naik di punggung bapak saat tengkurap, main kereta-keretaan.
10. Maem Es Krim
Ketika Nana lagi maem es krim ia kesulitan menyelesaikan sisa akhir es krimnya yg ditaruh di gelas. Karena sendoknya pendek maka ia berusaha menyeruput habis es krimnya. Karena masih kental tentu saja es krimnya tidak mau mengalir ke mulut Nana. Dengan polos ia mengadu ke ibunya, "Ibu, ibu, eh keyimnya gak mau jayan ke muyut Nana!!" (*Es krimnya gak mau jalan ke mulut Nana) gubrakkkss...
New Kantor Pajak
Pagi-pagi sekitar jam 7.30 aku sudah meluncur menuju Kantor Pajak Pratama di Pesiapan Tabanan. Sebelumnya aku ngeprint form 1770 S-2 yg salah print. Aku mampir sebentar di sebuah warnet di kompleks perumahan di belakang toko-toko jalan Gadjah Mada.
Dari CS-nya aku berhasil mengorek beberapa informasi terkait warnet. Pemilik adalah seorang yg tinggal tak jauh dari warnet. Omset harian berkisar 200 ribu rupiah jika ramai. Jika sepi hanya dapat 100 ribu. Buka jam 08.00-23.00. Dengan 2 karyawan shift pagi dan malam. Biaya sewa warnet 4000/jam, sedangkan main game online 3000/jam.
Setelah ngeprint aku langsung menuju kantor pajak di Pesiapan. Sial! Ternyata aku baru tahu kantor pajak pindah ke Sanggulan. Kantor lama sekarang menjadi toko Kawan dengan cat bangunan serba pink. Ternyata dulu rumah toko Kawan disewa oleh kantor pajak.
Tanpa babibu aku menuju Sanggulan, aku melihat kantor baru nan megah di bawah pohon kepuh sebelum jalan naik menuju Sanggulan puncak. Aku masuk ke dalam dan ternyata antriannya tidak seheboh yg aku perkirakan. Aku langsung dilayani dan dari petugas ini aku baru tahu kalau laporan SPT ini bisa dikumpul secara kolektif di Balikpapan. Setelah kelengkapan diperiksa aku dilempar ke meja berikutnya. Disana aku sempat ngobrol bersama petugas. Aku iseng nanya,
"Mengapa harus nyerahin SPT lagi padahal gaji kita sudah dipotong pajaknya?" Seru saya.
"Biar kita tahu kalau gaji Anda udah dipotong pajak," jawabnya ringan.
Lalu aku diberi selembar surat bukti bahwa sudah menyerahkan SPT. Petugas hanya ada 3 orang dengan logat Jawa semua. Sekeluarnya aku dari kantor yg sejuk dan lapang ini, aku sempatkan memotret bangunan megahnya. Dengan latar langit berwarna biru dan sinar mentari yg cerah ceria, seorang tukang parkir mengamati dari kejauhan. Aku cuek dan tancap gas langsung menuju Hardy's lalu pulang ke Pandak lewat Bongan, Wanasara, Pejaten dan Nyitdah. 3 bungkus kacang ijo aku bawa sebagai oleh-oleh buat Ibu dan Nana.
Dari CS-nya aku berhasil mengorek beberapa informasi terkait warnet. Pemilik adalah seorang yg tinggal tak jauh dari warnet. Omset harian berkisar 200 ribu rupiah jika ramai. Jika sepi hanya dapat 100 ribu. Buka jam 08.00-23.00. Dengan 2 karyawan shift pagi dan malam. Biaya sewa warnet 4000/jam, sedangkan main game online 3000/jam.
Setelah ngeprint aku langsung menuju kantor pajak di Pesiapan. Sial! Ternyata aku baru tahu kantor pajak pindah ke Sanggulan. Kantor lama sekarang menjadi toko Kawan dengan cat bangunan serba pink. Ternyata dulu rumah toko Kawan disewa oleh kantor pajak.
Tanpa babibu aku menuju Sanggulan, aku melihat kantor baru nan megah di bawah pohon kepuh sebelum jalan naik menuju Sanggulan puncak. Aku masuk ke dalam dan ternyata antriannya tidak seheboh yg aku perkirakan. Aku langsung dilayani dan dari petugas ini aku baru tahu kalau laporan SPT ini bisa dikumpul secara kolektif di Balikpapan. Setelah kelengkapan diperiksa aku dilempar ke meja berikutnya. Disana aku sempat ngobrol bersama petugas. Aku iseng nanya,
"Mengapa harus nyerahin SPT lagi padahal gaji kita sudah dipotong pajaknya?" Seru saya.
"Biar kita tahu kalau gaji Anda udah dipotong pajak," jawabnya ringan.
Lalu aku diberi selembar surat bukti bahwa sudah menyerahkan SPT. Petugas hanya ada 3 orang dengan logat Jawa semua. Sekeluarnya aku dari kantor yg sejuk dan lapang ini, aku sempatkan memotret bangunan megahnya. Dengan latar langit berwarna biru dan sinar mentari yg cerah ceria, seorang tukang parkir mengamati dari kejauhan. Aku cuek dan tancap gas langsung menuju Hardy's lalu pulang ke Pandak lewat Bongan, Wanasara, Pejaten dan Nyitdah. 3 bungkus kacang ijo aku bawa sebagai oleh-oleh buat Ibu dan Nana.
Wednesday, March 21, 2012
Buku Wirausaha Muda Mandiri -Part 2
24 pengusaha muda yg mengkompetisikan usahanya dalam Wirausaha Muda Mandiri. Mereka adalah pengusaha muda yg rata-rata berusia dari 25 hingga 35 tahun. Pendidikannya bervariasi dari sarjana hingga pasca sarjana, bahkan ada juga yg masih kuliah.
Buku ini ditulis oleh Rhenald Kasali yg juga sebagai mentor bisnis peserta melalui Rumah Perubahan-nya. Menurutnya, 24 anak muda dalam bukunya mungkin bukan pengusaha hebat yg penghasilannya sudah sangat tinggi, tapi ia percaya suatu ketika mereka mungkin bisa mengisi daftar orang terkaya di Indonesia.
Setiap profil dibahas secara detail mulai dari perjalanan hidupnya dari jatuh bangun membangun bisnis, hingga kembali bangkit dari keterpurukan. Ada juga yg bisnisnya berjalan mulus. Ada yg bisnisnya bermodal kecil-kecilan. Ada juga yg bisnisnya bermodal puluhan juta. Kemudian di bagian testimoni dilakukan tanya jawab singkap kiat-kiat si pengusaha. Pada akhirnya Rhenald Kasali memberikan wejangan bisnis terkait masing-masing usaha yg digeluti. Nasehat singkatnya seputar bagaimana kiat-kiat agar bisnis tambah kuat, kiat menghadapi persoalan agar tidak stress dan nasehat lainnya.
Tentu saja sebagai seorang profesor bisnis dari dunia pendidikan maka setiap nasehatnya cenderung detail, teoritis, booksmart dan ia bahas secara umum. Di antara profil yg ia ceritakan ada beberapa yg cukup menginspirasi saya diantaranya pembuat gitar customized, pembuat canang, Bornis foto dari Tarakan dan pembuatan mesin antrian oleh seorang lulusan Teknik Elektro ITB.
Kita bahas satu persatu:
1. Satrianugraha, Pembuat Gitar Customized Stranough
Dimulai dari kiat Satrianugraha membuat gitar sendiri dan menjualnya di internet. Lalu menjadi terkenal karena mendapat pesanan 250 gitar dari Belanda.
2. Ni Ketut Susilawati, Pembuat Canang dari Bali
Mengembangkan usaha orang tuanya yang sebelumnya dikelola dgn cara tradisional. Tak menyangka usaha banten juga bisa dikelola secara profesional dan menghasilkan omset yg tidak sedikit.
3. Hamka Alwi, Bornis Studio
Karena gagal berbisnis foto sebelumnya, ia berguru ke Jakarta kepada Darwis Triadi. Akhirnya jadi sukses di kota asalnya Tarakan dan kini mempunyai 6 cabang dengan keuntungan 500 juta per tahun. Ediaaannn...!!
4. Teo Surya Adhitama, Pencipta Embedded System
Dengan modal awal 50 juta ia mendirikan perusahan jasa pembuatan mesin antrian dan mesin elektronis sejenis dan kini lulusan Teknik Elektro ITB ini mencapai omset 1,2 M per tahun.
Dari buku ini juga ada beberapa hal yg bisa saya ringkas. Pertama adalah "10 TIPS UNTUK BERUBAH"
1. Jangan takut memulai
2. Terima tantangan
3. Hadapi masalah
4. Belajar, cari ilmu bukan gelar
5. Berani mencoba
6. Datangi dan perbaiki
7. Tunggu yg terbaik
8. The art of pruning
9. Mengalir seperti air
10. Jadilah river company (bukan puddle company)
"24 Hukum Wirausaha"
1. Keunikan adalah monopoli
2. Bisnis adalah creating value, bukan melulu creating product
3. Jeli mencari pelampung
4. Menciptakan keterikatan emosional
5. Mengelola rasa frustrasi
6. Daya juang, modal wirausahawan
7. Keberhasilan seringkali muncul dari kegagalan
8. Mengenali peluang untuk kita
9. Mengisi ceruk pasar
10. Memilih usaha dgn melihat contoh
11. Memahami artpreneurship
12. Bisnis adalah mengelola resiko
13. Berpacu dengan teknologi
14. Mengimbangi peran pengusaha nasional
15. Kejujuran dan tanggung jawab adalah modal utama
16. Keluar dari belenggu usaha kecil
17. Masalah = peluang usaha
18. Technopreneurship, berbisnis kecanggihan teknologi
19. Kepribadian yg kondusif untuk berbisnis
20. Mengenal pasar dan kegagalan
21. Berbisnis ala Gen C
22. Berfikir out of the box
23. Berani bekerja keras
24. DNA wirausaha
Buku ini ditulis oleh Rhenald Kasali yg juga sebagai mentor bisnis peserta melalui Rumah Perubahan-nya. Menurutnya, 24 anak muda dalam bukunya mungkin bukan pengusaha hebat yg penghasilannya sudah sangat tinggi, tapi ia percaya suatu ketika mereka mungkin bisa mengisi daftar orang terkaya di Indonesia.
Setiap profil dibahas secara detail mulai dari perjalanan hidupnya dari jatuh bangun membangun bisnis, hingga kembali bangkit dari keterpurukan. Ada juga yg bisnisnya berjalan mulus. Ada yg bisnisnya bermodal kecil-kecilan. Ada juga yg bisnisnya bermodal puluhan juta. Kemudian di bagian testimoni dilakukan tanya jawab singkap kiat-kiat si pengusaha. Pada akhirnya Rhenald Kasali memberikan wejangan bisnis terkait masing-masing usaha yg digeluti. Nasehat singkatnya seputar bagaimana kiat-kiat agar bisnis tambah kuat, kiat menghadapi persoalan agar tidak stress dan nasehat lainnya.
Tentu saja sebagai seorang profesor bisnis dari dunia pendidikan maka setiap nasehatnya cenderung detail, teoritis, booksmart dan ia bahas secara umum. Di antara profil yg ia ceritakan ada beberapa yg cukup menginspirasi saya diantaranya pembuat gitar customized, pembuat canang, Bornis foto dari Tarakan dan pembuatan mesin antrian oleh seorang lulusan Teknik Elektro ITB.
Kita bahas satu persatu:
1. Satrianugraha, Pembuat Gitar Customized Stranough
Dimulai dari kiat Satrianugraha membuat gitar sendiri dan menjualnya di internet. Lalu menjadi terkenal karena mendapat pesanan 250 gitar dari Belanda.
2. Ni Ketut Susilawati, Pembuat Canang dari Bali
Mengembangkan usaha orang tuanya yang sebelumnya dikelola dgn cara tradisional. Tak menyangka usaha banten juga bisa dikelola secara profesional dan menghasilkan omset yg tidak sedikit.
3. Hamka Alwi, Bornis Studio
Karena gagal berbisnis foto sebelumnya, ia berguru ke Jakarta kepada Darwis Triadi. Akhirnya jadi sukses di kota asalnya Tarakan dan kini mempunyai 6 cabang dengan keuntungan 500 juta per tahun. Ediaaannn...!!
4. Teo Surya Adhitama, Pencipta Embedded System
Dengan modal awal 50 juta ia mendirikan perusahan jasa pembuatan mesin antrian dan mesin elektronis sejenis dan kini lulusan Teknik Elektro ITB ini mencapai omset 1,2 M per tahun.
Dari buku ini juga ada beberapa hal yg bisa saya ringkas. Pertama adalah "10 TIPS UNTUK BERUBAH"
1. Jangan takut memulai
2. Terima tantangan
3. Hadapi masalah
4. Belajar, cari ilmu bukan gelar
5. Berani mencoba
6. Datangi dan perbaiki
7. Tunggu yg terbaik
8. The art of pruning
9. Mengalir seperti air
10. Jadilah river company (bukan puddle company)
"24 Hukum Wirausaha"
1. Keunikan adalah monopoli
2. Bisnis adalah creating value, bukan melulu creating product
3. Jeli mencari pelampung
4. Menciptakan keterikatan emosional
5. Mengelola rasa frustrasi
6. Daya juang, modal wirausahawan
7. Keberhasilan seringkali muncul dari kegagalan
8. Mengenali peluang untuk kita
9. Mengisi ceruk pasar
10. Memilih usaha dgn melihat contoh
11. Memahami artpreneurship
12. Bisnis adalah mengelola resiko
13. Berpacu dengan teknologi
14. Mengimbangi peran pengusaha nasional
15. Kejujuran dan tanggung jawab adalah modal utama
16. Keluar dari belenggu usaha kecil
17. Masalah = peluang usaha
18. Technopreneurship, berbisnis kecanggihan teknologi
19. Kepribadian yg kondusif untuk berbisnis
20. Mengenal pasar dan kegagalan
21. Berbisnis ala Gen C
22. Berfikir out of the box
23. Berani bekerja keras
24. DNA wirausaha
Tuesday, March 13, 2012
Program Dietku 2012
Tadi pagi ada presentasi tentang nutrisi dari nutrisionist perusahaan jasa catering di tempatku bekerja, Attaka. Dalam presentasi diceritakan makanan apa saja yang boleh dimakan dan tidak dimakan. Diceritakan pula prosentase karyawan Attaka berdasarkan hasil MCU 2011, didapat bahwa sebagian besar overweight dan ada 7% yang obesitas. Obesitas adalah yang BMI melebihi 31 point.
Di akhir presentasi, disediakan pula konsultasi mengenai makanan, Aku tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Aku konsultasi soal teknik diet. Tidak ada teknik yang terlalu istimewa, semuanya sudah ku ketahui. Tinggal kita saja yang harus konsisten dengan apa yang kita rencanakan.
Berikut adalah beberapa saran dari nutricionist sekaligus komitmenku (janji) untuk program diet ini:
- Sarapan dikurangi, kalau bisa makan buah saja. Atau susu dan roti-rotian secukupnya
- Kurangi asupan karbohidrat misalnya dengan makan nasi maksimal 100 gram.
- Lebih bagus sumber karbohidrat dari kentang karena lebih sedikit kalori yang dihasilkan
- Makan siang adalah makan paling banyak
- Hindari makan diikuti tidur, usahakan tidur setelah 2-3 jam makan
- Makan malam diganti buah. Jika masih kurang ambil nasi dan lauk secukupnya. Sekali lagi secukupnya.
- Stop makan sebelum kenyang, karena perut membutuhkan waktu 5 menit untuk merasa kenyang
- Imbangi dengan olahraga. Minimal senam 2x seminggu. Jika tidak sempat senam, harus treatmill minimal ½ jam
- Kalau off usahakan bersepeda 2x seminggu atau jungkat-jungkit minimal ½ jam 2x seminggu
Rencanya sih kalau bias turun 1 kg setiap bulan. Jadi di akhir tahun ini bias turun 10 kg saja sangat banyak. Sebenarnya turun 5 kg saja sudah cukup. Asal bias mempertahankannya dengan baik.
Yang paling utama dalam diet adalah mindset. Kalau mindset kita setting untuk diet maka apapun godaannya kita bisa menanggulanginya. Sayangnya si nutricionist tidak punya teknik khusus untuk program diet, hanya saran-saran biasa yang sudah biasa ku dengar. Sebelum selesai dia menyerahkan kertas berisi berat makanan vs kalori yang dihasilkan. Di baliknya berisi tips praktis saat melakukan diet:
1. Minum air putih secara cukup
2. Sarapan pagi setiap hari
3. Makan siang yang bergizi
4. Siasati makan malam
5. Istirahat yang cukup, jauhi stress
6. Lakukan pengaturan pola makan dan olahraga
7. Menerapkan 3J: Jumlah kalori yang sesuai, Jadwal makan yang teratur, Jenis makanan dengan komposisi karbohidrat, protein dan lemak seimbang.
Dengan ini saya proklamirkan, bahwa saya berusaha untuk menjaga pola makan dan mengimbangi dengan olahraga. Pagi sarapan ringan, siang makan berat dan malam makan buah. Olahraga minimal 2x seminggu: senam dan treatmill atau bersepeda dan jungkat-jungkit. Doakan saya ya..
Di akhir presentasi, disediakan pula konsultasi mengenai makanan, Aku tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Aku konsultasi soal teknik diet. Tidak ada teknik yang terlalu istimewa, semuanya sudah ku ketahui. Tinggal kita saja yang harus konsisten dengan apa yang kita rencanakan.
Berikut adalah beberapa saran dari nutricionist sekaligus komitmenku (janji) untuk program diet ini:
- Sarapan dikurangi, kalau bisa makan buah saja. Atau susu dan roti-rotian secukupnya
- Kurangi asupan karbohidrat misalnya dengan makan nasi maksimal 100 gram.
- Lebih bagus sumber karbohidrat dari kentang karena lebih sedikit kalori yang dihasilkan
- Makan siang adalah makan paling banyak
- Hindari makan diikuti tidur, usahakan tidur setelah 2-3 jam makan
- Makan malam diganti buah. Jika masih kurang ambil nasi dan lauk secukupnya. Sekali lagi secukupnya.
- Stop makan sebelum kenyang, karena perut membutuhkan waktu 5 menit untuk merasa kenyang
- Imbangi dengan olahraga. Minimal senam 2x seminggu. Jika tidak sempat senam, harus treatmill minimal ½ jam
- Kalau off usahakan bersepeda 2x seminggu atau jungkat-jungkit minimal ½ jam 2x seminggu
Rencanya sih kalau bias turun 1 kg setiap bulan. Jadi di akhir tahun ini bias turun 10 kg saja sangat banyak. Sebenarnya turun 5 kg saja sudah cukup. Asal bias mempertahankannya dengan baik.
Yang paling utama dalam diet adalah mindset. Kalau mindset kita setting untuk diet maka apapun godaannya kita bisa menanggulanginya. Sayangnya si nutricionist tidak punya teknik khusus untuk program diet, hanya saran-saran biasa yang sudah biasa ku dengar. Sebelum selesai dia menyerahkan kertas berisi berat makanan vs kalori yang dihasilkan. Di baliknya berisi tips praktis saat melakukan diet:
1. Minum air putih secara cukup
2. Sarapan pagi setiap hari
3. Makan siang yang bergizi
4. Siasati makan malam
5. Istirahat yang cukup, jauhi stress
6. Lakukan pengaturan pola makan dan olahraga
7. Menerapkan 3J: Jumlah kalori yang sesuai, Jadwal makan yang teratur, Jenis makanan dengan komposisi karbohidrat, protein dan lemak seimbang.
Dengan ini saya proklamirkan, bahwa saya berusaha untuk menjaga pola makan dan mengimbangi dengan olahraga. Pagi sarapan ringan, siang makan berat dan malam makan buah. Olahraga minimal 2x seminggu: senam dan treatmill atau bersepeda dan jungkat-jungkit. Doakan saya ya..
Monday, March 12, 2012
Setahun Gowess
Setahun lebih sudah aku beli MTB. Tepat 20 Januari 2011 aku bulatkan tekad dengan tujuan mensepedakan diri sendiri paling tidak bisa mempertahankan berat badan. Beberapa hari setelah beli sepeda kami nginep di Kuta. Sepeda kubawa serta dan aku gowess seputar Kuta.
Sepeda MTB merk Polygon Xtrada 5 seharga 3.4 juta rupiah sudah kubawa kemana-mana. Lebih sering gowess seputar Pandak Gede menikmati udara desa yg segar dan pemandangan yg indah. Aku lebih suka gowess pagi-pagi karena udara masih bersih dan jalanan tidak seramai sore. Jika kami tinggal di Angga Buana maka aku sering gowes seputar Renon. Bahkan pernah gowess hingga Pulau Serangan sejauh 45 km pp. Sampe rumah tepar dan badanku remuk redam.
Aku juga pernah ikut fun bike di Renon dan di IGBB Sanur Bali Beach. Sayangnya aku kurang beruntung tak pernah dapat hadiah undian.
Berikut adalah ringkasan rute gowess selama setahun:
TRIP 1
Day1: Kebilbil-Kediri 1st ride
Day2: Beraban-Tanah Lot
Day3: Kediri-Nyitdah
Day4: Pangkung Tibah
Day5: Kuta-Legian-Tuban
Day6: Kuta-Legian-pinggir pantai
Day7: Pantai Beraban
TRIP 2
Day1: Alas Kedaton 21k
Day2: Kediri 13k
Day3: Buit-Kaba-kaba 20k
Day4: Pantai Lima 21k
Day5: Pandak Bandung-Ulun Desa 11k
Day6: Pererenan Beach 22k
Day7: Yeh Gangga 13k
Day8: Pantai Beraban 22k
Day9: BNR-Beraban 19k
TRIP 3 (Maret)
day1: Belalang-Tanah Lot 15k
day2: Beraban 19k
day3: Kedungu 15k
TRIP 4 (April)
No gowes
TRIP 5 (May)
day1: Nyitdah 10k
day2: Kediri 13k
TRIP 6 (June)
1: Pekendungan 15k
2: Pangkung Tibah+Kedungu 15k
TRIP 7 (July)
1: Kedungu foto 12k
2: Sanur 29k
3: Serangan 45k
TRIP 8 (AUG) -> No trip
TRIP 9 (SEPT) -> No trip
TRIP 10 (OKT)
1: Kebo Iwo 13k
2: Padang Sambian 10k
3: Rumah Jojon 12k
4: Funbike IGBB 13k
TRIP 11 (NOV)
1. Jalan Cargo 13.34k
2. Marlboro 13.26k
TRIP 12 (NOV-DEC)
Gowes with Nana
Sepeda MTB merk Polygon Xtrada 5 seharga 3.4 juta rupiah sudah kubawa kemana-mana. Lebih sering gowess seputar Pandak Gede menikmati udara desa yg segar dan pemandangan yg indah. Aku lebih suka gowess pagi-pagi karena udara masih bersih dan jalanan tidak seramai sore. Jika kami tinggal di Angga Buana maka aku sering gowes seputar Renon. Bahkan pernah gowess hingga Pulau Serangan sejauh 45 km pp. Sampe rumah tepar dan badanku remuk redam.
Aku juga pernah ikut fun bike di Renon dan di IGBB Sanur Bali Beach. Sayangnya aku kurang beruntung tak pernah dapat hadiah undian.
Berikut adalah ringkasan rute gowess selama setahun:
TRIP 1
Day1: Kebilbil-Kediri 1st ride
Day2: Beraban-Tanah Lot
Day3: Kediri-Nyitdah
Day4: Pangkung Tibah
Day5: Kuta-Legian-Tuban
Day6: Kuta-Legian-pinggir pantai
Day7: Pantai Beraban
TRIP 2
Day1: Alas Kedaton 21k
Day2: Kediri 13k
Day3: Buit-Kaba-kaba 20k
Day4: Pantai Lima 21k
Day5: Pandak Bandung-Ulun Desa 11k
Day6: Pererenan Beach 22k
Day7: Yeh Gangga 13k
Day8: Pantai Beraban 22k
Day9: BNR-Beraban 19k
TRIP 3 (Maret)
day1: Belalang-Tanah Lot 15k
day2: Beraban 19k
day3: Kedungu 15k
TRIP 4 (April)
No gowes
TRIP 5 (May)
day1: Nyitdah 10k
day2: Kediri 13k
TRIP 6 (June)
1: Pekendungan 15k
2: Pangkung Tibah+Kedungu 15k
TRIP 7 (July)
1: Kedungu foto 12k
2: Sanur 29k
3: Serangan 45k
TRIP 8 (AUG) -> No trip
TRIP 9 (SEPT) -> No trip
TRIP 10 (OKT)
1: Kebo Iwo 13k
2: Padang Sambian 10k
3: Rumah Jojon 12k
4: Funbike IGBB 13k
TRIP 11 (NOV)
1. Jalan Cargo 13.34k
2. Marlboro 13.26k
TRIP 12 (NOV-DEC)
Gowes with Nana
Thursday, March 08, 2012
Hazop, Apaan Tuh?
Hazop atau Hazard of Operation adalah analisa mengenai proses dan instrumentasi di platform kita. Setiap node dibahas dan dimanage resikonya terhadap kesehatan, lingkungan, safety dan asset/peralatan.
Pembahasan setiap node meliputi 16 hal yaitu: no flow, more flow, reverse flow, miss directed flow, wrong concentration, contaminant, lower pressure, high pressure, lower dan higher temperature, lower dan higher level, start up/shut down, leak rupture, human factor dan miscellanous.
Setiap node dibahas dengan pedoman 16 kategori di atas. Lalu setiap peluang resiko diberikan ranking berdasar severity (kecendrungan) dan likelyhood (kemungkinan terjadi). Resiko dikelompokkan dalam 4 kategori (AHES: asset, health, environment, safety). Perpaduan severity dan likelyhood menghasilkan nilai angka yg menentukan seberapa tinggi resikonya. Angka 1 (merah)menunjukkan resiko yg tinggi dan angka 10 (hijau) resikonya paling rendah. Setiap resiko yg berangka rendah biasanya diikuti oleh komentar bahkan rekomendasi.
Hazop adalah analisa kuantitas bukan kualitas. Sehingga setiap analisa tidak detail namun secara umum saja untuk keseluruhan sistem. Misalnya dalam suatu safety device yang dibahas adalah set point-nya bukan kualitas dari peralatan, sehingga diasumsikan semua peralatan berkualitas terbaik.
Hazop kali ini diikuti oleh beberapa narasumber dan dipandu oleh fasilitator dengan asisten (scribe) yg mencatat setiap hasil diskusi dalam software khusus Hazop bernama Stature. Analisa proses ini juga dihadiri oleh seorang Proses Engineer, Field Engineer, Team Leader Operation, HES Engineer, HES Reps dan tentu saja Operator dan Instrument sebagai narasumber utama yg dianggap "paling tahu" kondisi lapangan "as built".
Tak jarang untuk memastikan kondisi lapangan yg sebenarnya kami harus menelfon operator on duty dan memintanya untuk melihat kondisi sekarang, misalnya valve A terbuka, vessel B sudah tidak dipakai, equipment D masih terinstall atau sudah demolished, pipeline C sudah di-blind flange dan sebagainya. Ini dilakukan guna mendapat akurasi data yg bisa dipertanggungjawabkan.
Fasilitator yg bisa meng-hazop harus bersertifikat internasional dengan pengalaman yg tentu saja tidak sebentar. Fasilitator kali ini berasal dari Malaysia bernama Jie Ying dengan scribe Widya. Proses Engineer Pak Jupni, FE Bang Jay, HES Eng: Havi dan Jimmy Untung, Operator Pak Yamani dan Kristopher denga Roni dan Tri Heri sebagai TL.
Bersyukur saya bisa mengikuti Hazop kali ini karena banyak ilmu baru yg saya dapat. Saya bisa tahu proses tanpa harus terjun langsung ke lapangan. Saya jadi tahu lebih detail platform yg saya sering kunjungi, ternyata banyak hal-hal kecil yg kadang terlewat jika kita hanya bertugas di lapangan. Ternyata banyak resiko-resiko tak tampak yg baru terlihat ketika dilakukan Hazop.
Pembahasan setiap node meliputi 16 hal yaitu: no flow, more flow, reverse flow, miss directed flow, wrong concentration, contaminant, lower pressure, high pressure, lower dan higher temperature, lower dan higher level, start up/shut down, leak rupture, human factor dan miscellanous.
Setiap node dibahas dengan pedoman 16 kategori di atas. Lalu setiap peluang resiko diberikan ranking berdasar severity (kecendrungan) dan likelyhood (kemungkinan terjadi). Resiko dikelompokkan dalam 4 kategori (AHES: asset, health, environment, safety). Perpaduan severity dan likelyhood menghasilkan nilai angka yg menentukan seberapa tinggi resikonya. Angka 1 (merah)menunjukkan resiko yg tinggi dan angka 10 (hijau) resikonya paling rendah. Setiap resiko yg berangka rendah biasanya diikuti oleh komentar bahkan rekomendasi.
Hazop adalah analisa kuantitas bukan kualitas. Sehingga setiap analisa tidak detail namun secara umum saja untuk keseluruhan sistem. Misalnya dalam suatu safety device yang dibahas adalah set point-nya bukan kualitas dari peralatan, sehingga diasumsikan semua peralatan berkualitas terbaik.
Hazop kali ini diikuti oleh beberapa narasumber dan dipandu oleh fasilitator dengan asisten (scribe) yg mencatat setiap hasil diskusi dalam software khusus Hazop bernama Stature. Analisa proses ini juga dihadiri oleh seorang Proses Engineer, Field Engineer, Team Leader Operation, HES Engineer, HES Reps dan tentu saja Operator dan Instrument sebagai narasumber utama yg dianggap "paling tahu" kondisi lapangan "as built".
Tak jarang untuk memastikan kondisi lapangan yg sebenarnya kami harus menelfon operator on duty dan memintanya untuk melihat kondisi sekarang, misalnya valve A terbuka, vessel B sudah tidak dipakai, equipment D masih terinstall atau sudah demolished, pipeline C sudah di-blind flange dan sebagainya. Ini dilakukan guna mendapat akurasi data yg bisa dipertanggungjawabkan.
Fasilitator yg bisa meng-hazop harus bersertifikat internasional dengan pengalaman yg tentu saja tidak sebentar. Fasilitator kali ini berasal dari Malaysia bernama Jie Ying dengan scribe Widya. Proses Engineer Pak Jupni, FE Bang Jay, HES Eng: Havi dan Jimmy Untung, Operator Pak Yamani dan Kristopher denga Roni dan Tri Heri sebagai TL.
Bersyukur saya bisa mengikuti Hazop kali ini karena banyak ilmu baru yg saya dapat. Saya bisa tahu proses tanpa harus terjun langsung ke lapangan. Saya jadi tahu lebih detail platform yg saya sering kunjungi, ternyata banyak hal-hal kecil yg kadang terlewat jika kita hanya bertugas di lapangan. Ternyata banyak resiko-resiko tak tampak yg baru terlihat ketika dilakukan Hazop.
Wednesday, March 07, 2012
Surat Untuk Lion Air
Lion Air Yang Terhormat,
Hampir 8 tahun saya menggunakan pesawat Lion Air sejak saya diterima bekerja di Balikpapan. Kebetulan karena schedule kerja saya 2-2, 2 minggu kerja-2 minggu libur memaksa saya untuk pulang ke tempat asal jika sedang off duty.
Sejak saya di-hire di Balikpapan tahun 2004, saya melanjutkan studi di Jogja sehingga ketika off saya pulang ke Jogja. Ini saya lakukan selama 2 tahun hingga akhir 2006. Ketika itu pesawat Balikpapan-Jogja masih jarang, sehingga saya lebih sering lewat Surabaya dengan pesawat Lion Air. Ketika itu masih pakai MD-82 dengan susunan kursi 3-2.
Setelah lulus kuliah, lokasi pulang saya berpindah menuju Bali. Ada 2 rute kepulangan saya menuju Denpasar: via Surabaya atau Makazzar, tergantung mana yg lebih murah.
Jika dihitung secara kasar, anggap saja saya bekerja selama 8 tahun, dengan schedule 2-2, berarti tiap bulan saya 2x naik pesawat. Setahun 24 flight dikalikan 8 sama dengan 192 penerbangan selama 8 tahun. Untuk menuju Jogja atau Bali saya selalu transit sehingga saya naik pesawat 192x2=384 kali.
Dari 384 penerbangan yg saya tempuh sekitar 80% saya menggunakan Lion Air. Bahkan, sejak Lion membeli pesawat baru Boeing 737-900ER penerbangan saya hampir 99.99% menggunakan Lion Air. Rute Surabaya-Denpasar vv saya tidak pernah lalui lagi, karena Lion Air menggunakan pesawat kecil ATR 72-500, bikin saya trauma.
Sehingga hampir setiap pulang atau pergi Balikpapan-Denpasar saya selalu lewat Makazzar karena menggunakan pesawat besar.
Saya sedang bermimpi seadainya Lion Air membuka rute baru Denpasar-Balikpapan vv, saya akan sangat senang sekali bukan kepalang. Karena saya hanya akan menempuh 1x penerbangan untuk pergi atau pulang dari tempat kerja. Tentu saja saya sangat berterima kasih jika Lion Air melakukannya, seperti dulu pernah dilakukan Mandala Air membuka rute Denpasar-Balikpapan yg menurut pengamatan saya selalu full seat.
Penerbangan Denpasar-Balikpapan saya lalui via Makazzar dengan masa transit 4 jam. Sedangkan penerbangan Balikpapan-Denpasar via Makazzar yg parah. Saya selalu menggunakan penerbangan ini meskipun flight tidak connect. Saya tidak takut ditinggal karena saya tahu pesawat yg ke Denpasar adalah pesawat yg sama. Saya katakan parah, padahal pesawatnya sama tapi mengapa flight tidak connect? Seandainya Lion Air connect kan tidak masalah juga?
Yang saya sedikit sesalkan, akhir-akhir ini (sejak Februari 2012) saya sudah tidak bisa check in lagi di Balikpapan untuk penerbangan lanjutan saya yg Makazzar-Denpasar. Dengan berbagai alasan termasuk alasan audit dll.
Saya bisa terima jika alasan audit, namun jika berkenan harusnya Lion Air meng-connect-kan flight Balikpapan-Makazzar-Denpasar atau sekalian buka rute baru Balikpapan-Denpasar vv.
Semoga Lion Air selalu berkomitmen untuk selalu mengutamakan keselamatan penerbangan. Make people fly safely.
Gede A Setiawan
Kuli Minyak Lepas Pantai
Penumpang Setia Lion Air Sejak 2004.
Hampir 8 tahun saya menggunakan pesawat Lion Air sejak saya diterima bekerja di Balikpapan. Kebetulan karena schedule kerja saya 2-2, 2 minggu kerja-2 minggu libur memaksa saya untuk pulang ke tempat asal jika sedang off duty.
Sejak saya di-hire di Balikpapan tahun 2004, saya melanjutkan studi di Jogja sehingga ketika off saya pulang ke Jogja. Ini saya lakukan selama 2 tahun hingga akhir 2006. Ketika itu pesawat Balikpapan-Jogja masih jarang, sehingga saya lebih sering lewat Surabaya dengan pesawat Lion Air. Ketika itu masih pakai MD-82 dengan susunan kursi 3-2.
Setelah lulus kuliah, lokasi pulang saya berpindah menuju Bali. Ada 2 rute kepulangan saya menuju Denpasar: via Surabaya atau Makazzar, tergantung mana yg lebih murah.
Jika dihitung secara kasar, anggap saja saya bekerja selama 8 tahun, dengan schedule 2-2, berarti tiap bulan saya 2x naik pesawat. Setahun 24 flight dikalikan 8 sama dengan 192 penerbangan selama 8 tahun. Untuk menuju Jogja atau Bali saya selalu transit sehingga saya naik pesawat 192x2=384 kali.
Dari 384 penerbangan yg saya tempuh sekitar 80% saya menggunakan Lion Air. Bahkan, sejak Lion membeli pesawat baru Boeing 737-900ER penerbangan saya hampir 99.99% menggunakan Lion Air. Rute Surabaya-Denpasar vv saya tidak pernah lalui lagi, karena Lion Air menggunakan pesawat kecil ATR 72-500, bikin saya trauma.
Sehingga hampir setiap pulang atau pergi Balikpapan-Denpasar saya selalu lewat Makazzar karena menggunakan pesawat besar.
Saya sedang bermimpi seadainya Lion Air membuka rute baru Denpasar-Balikpapan vv, saya akan sangat senang sekali bukan kepalang. Karena saya hanya akan menempuh 1x penerbangan untuk pergi atau pulang dari tempat kerja. Tentu saja saya sangat berterima kasih jika Lion Air melakukannya, seperti dulu pernah dilakukan Mandala Air membuka rute Denpasar-Balikpapan yg menurut pengamatan saya selalu full seat.
Penerbangan Denpasar-Balikpapan saya lalui via Makazzar dengan masa transit 4 jam. Sedangkan penerbangan Balikpapan-Denpasar via Makazzar yg parah. Saya selalu menggunakan penerbangan ini meskipun flight tidak connect. Saya tidak takut ditinggal karena saya tahu pesawat yg ke Denpasar adalah pesawat yg sama. Saya katakan parah, padahal pesawatnya sama tapi mengapa flight tidak connect? Seandainya Lion Air connect kan tidak masalah juga?
Yang saya sedikit sesalkan, akhir-akhir ini (sejak Februari 2012) saya sudah tidak bisa check in lagi di Balikpapan untuk penerbangan lanjutan saya yg Makazzar-Denpasar. Dengan berbagai alasan termasuk alasan audit dll.
Saya bisa terima jika alasan audit, namun jika berkenan harusnya Lion Air meng-connect-kan flight Balikpapan-Makazzar-Denpasar atau sekalian buka rute baru Balikpapan-Denpasar vv.
Semoga Lion Air selalu berkomitmen untuk selalu mengutamakan keselamatan penerbangan. Make people fly safely.
Gede A Setiawan
Kuli Minyak Lepas Pantai
Penumpang Setia Lion Air Sejak 2004.
Tuesday, March 06, 2012
6 Hari di Balikpapan
Selasa 28 Februari aku menuju Balikpapan via Makazzar. Transit 4 jam memaksa aku menghabiskan waktu di Blue Sky Lounge bandara dan pijat 1 jam di Mini Home Stay. Sekitar jam 6.30 aku tiba di Balikpapan dan makan ayam goreng di terminal BP sebelum menuju Suratown.
Perjalanan kali ini tidak langsung ke laut esok harinya. Aku akan mengikuti Hazop selama 6 hari di Pasir Ridge Housing CT-2 di belakang kolam renang PRCC.
Hari pertama dan ke-2 diikuti oleh Pak Yamani, Roni, Bang Jay, Jupni, Rudolf dan Havi. Dengan fasilitator dari Malaysia Jing Yin dan scribe Widya. Hari itu membahas Lima dan Oscar Platform.
Hari ke-3 dilanjutkan oleh Tri Heri dan Pak Kristopher dengan membahas Oscar dan Juliet. Kami diantar jemput oleh Pak Kris dari dan ke Suratown. Asikkk...
Hari ke-4 lanjut Juliet dan sebagian Delta Platform. Hari ke-5 melanjutkan Delta dan Hotel Platform. Hari ke-6 Delta dan sebagian Charlie. Setelah itu aku naik tepat hari Selasa 6 Maret dan Bang Jack yang akan melanjutkan.
Setiap hari dimulai tepat pukul 7.30 dan berakhir pukul 18.00. Coffee time juga dibikin ketat: 15 menit pas. Makan siang kadang lewat dari jam 12, sehingga kadang tidak sempat istirahat karena jam 1 tepat harus balik kelas. Namun ketika hari terakhir Jing Yin sudah pulang, waktu sedikit longgar. Namun tetap saja pulangnya jam 5.30 sore. Fasilitator diganti Pak Jupni yg juga sudah sertified Hazop.
Hari terakhir ini aku tutup dengan massage di Blue Sky bersama Roland dan Sapto. Sehabis itu berencana bernostalgia mencoba Lusiana yg terletak di belakang Blue Sky, namun makanan sudah habis. Kami terpaksa escape to chinnese food disamping BC.
Tepat hari ke-4 aku Hazop aku ultah ke 32, 3 Maret 2012. Ucapan aku terima dari berbagai teman di FB. Begitu juga foto dikirim oleh Ibu dengan ucapan dan harapan.
Di sela-sela Hazop aku sempatkan mengunjungi BC untuk membeli jeans, CD, kaos dan kemeja Boomboogie favoritku. Akhirnya hari ini aku terdampar lagi di Santan setelah melalui perjalanan 6 jam dari Balikpapan. Menunggu Peacock 3 yang akan mengantarkan kami menuju Attaka.
Perjalanan kali ini tidak langsung ke laut esok harinya. Aku akan mengikuti Hazop selama 6 hari di Pasir Ridge Housing CT-2 di belakang kolam renang PRCC.
Hari pertama dan ke-2 diikuti oleh Pak Yamani, Roni, Bang Jay, Jupni, Rudolf dan Havi. Dengan fasilitator dari Malaysia Jing Yin dan scribe Widya. Hari itu membahas Lima dan Oscar Platform.
Hari ke-3 dilanjutkan oleh Tri Heri dan Pak Kristopher dengan membahas Oscar dan Juliet. Kami diantar jemput oleh Pak Kris dari dan ke Suratown. Asikkk...
Hari ke-4 lanjut Juliet dan sebagian Delta Platform. Hari ke-5 melanjutkan Delta dan Hotel Platform. Hari ke-6 Delta dan sebagian Charlie. Setelah itu aku naik tepat hari Selasa 6 Maret dan Bang Jack yang akan melanjutkan.
Setiap hari dimulai tepat pukul 7.30 dan berakhir pukul 18.00. Coffee time juga dibikin ketat: 15 menit pas. Makan siang kadang lewat dari jam 12, sehingga kadang tidak sempat istirahat karena jam 1 tepat harus balik kelas. Namun ketika hari terakhir Jing Yin sudah pulang, waktu sedikit longgar. Namun tetap saja pulangnya jam 5.30 sore. Fasilitator diganti Pak Jupni yg juga sudah sertified Hazop.
Hari terakhir ini aku tutup dengan massage di Blue Sky bersama Roland dan Sapto. Sehabis itu berencana bernostalgia mencoba Lusiana yg terletak di belakang Blue Sky, namun makanan sudah habis. Kami terpaksa escape to chinnese food disamping BC.
Tepat hari ke-4 aku Hazop aku ultah ke 32, 3 Maret 2012. Ucapan aku terima dari berbagai teman di FB. Begitu juga foto dikirim oleh Ibu dengan ucapan dan harapan.
Di sela-sela Hazop aku sempatkan mengunjungi BC untuk membeli jeans, CD, kaos dan kemeja Boomboogie favoritku. Akhirnya hari ini aku terdampar lagi di Santan setelah melalui perjalanan 6 jam dari Balikpapan. Menunggu Peacock 3 yang akan mengantarkan kami menuju Attaka.
Subscribe to:
Posts (Atom)