Pagi-pagi sekitar jam 7.30 aku sudah meluncur menuju Kantor Pajak Pratama di Pesiapan Tabanan. Sebelumnya aku ngeprint form 1770 S-2 yg salah print. Aku mampir sebentar di sebuah warnet di kompleks perumahan di belakang toko-toko jalan Gadjah Mada.
Dari CS-nya aku berhasil mengorek beberapa informasi terkait warnet. Pemilik adalah seorang yg tinggal tak jauh dari warnet. Omset harian berkisar 200 ribu rupiah jika ramai. Jika sepi hanya dapat 100 ribu. Buka jam 08.00-23.00. Dengan 2 karyawan shift pagi dan malam. Biaya sewa warnet 4000/jam, sedangkan main game online 3000/jam.
Setelah ngeprint aku langsung menuju kantor pajak di Pesiapan. Sial! Ternyata aku baru tahu kantor pajak pindah ke Sanggulan. Kantor lama sekarang menjadi toko Kawan dengan cat bangunan serba pink. Ternyata dulu rumah toko Kawan disewa oleh kantor pajak.
Tanpa babibu aku menuju Sanggulan, aku melihat kantor baru nan megah di bawah pohon kepuh sebelum jalan naik menuju Sanggulan puncak. Aku masuk ke dalam dan ternyata antriannya tidak seheboh yg aku perkirakan. Aku langsung dilayani dan dari petugas ini aku baru tahu kalau laporan SPT ini bisa dikumpul secara kolektif di Balikpapan. Setelah kelengkapan diperiksa aku dilempar ke meja berikutnya. Disana aku sempat ngobrol bersama petugas. Aku iseng nanya,
"Mengapa harus nyerahin SPT lagi padahal gaji kita sudah dipotong pajaknya?" Seru saya.
"Biar kita tahu kalau gaji Anda udah dipotong pajak," jawabnya ringan.
Lalu aku diberi selembar surat bukti bahwa sudah menyerahkan SPT. Petugas hanya ada 3 orang dengan logat Jawa semua. Sekeluarnya aku dari kantor yg sejuk dan lapang ini, aku sempatkan memotret bangunan megahnya. Dengan latar langit berwarna biru dan sinar mentari yg cerah ceria, seorang tukang parkir mengamati dari kejauhan. Aku cuek dan tancap gas langsung menuju Hardy's lalu pulang ke Pandak lewat Bongan, Wanasara, Pejaten dan Nyitdah. 3 bungkus kacang ijo aku bawa sebagai oleh-oleh buat Ibu dan Nana.
Monday, March 26, 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment