Saturday, March 15, 2008

Ha Pe yang Gaya

Pada awalnya teknolgi HP (handphone) diperuntukkan bagi pengguna yang suka mobiling atau bergerak kesana kemari. Fungsi telefon secara umum adalah untuk bertukar informasi berupa apa saja, baik untuk berhubungan dengan client, keluarga atau siapa saja. Pada masa kini, fungsi HP menjadi lebih beragam, mulai dari bisa dipakai untuk kirim-kiriman gambar, video bahkan untuk tele converence ada pada fitur-fitur HP yang baru, yang didukung oleh operator jaringan tentunya. Pada awal dan sekarang, fungsi HP juga sering bergeser dan kebanyakan hanya dijadikan hiasan atau gengsi-gengsian. Fungsi utama sebagai sarana komunikasi hanya terpenuhi beberapa persen, selebihnya gaya-gayaan.

Seorang teman yang mempunyai penghasilan cukup tinggi, berganti HP setiap keluar edisi terbaru, HP lama dijual dengan harga sekedarnya, mungkin pikirannya, daripada dibuang, lebih baik jadi duit walaupun sedikit. Justru dari sekian banyak yang pake HP merk terkenal dan berharga mahal, hanya sedikit yang memanfaatkan fasilitasnya -yang sungguh sangat lengkap- dengan maksimal. Paling mentok punya HP hanya digunakan untuk SMS dan nelfon-nelfonan. Nelfon juga biasanya membicarakan yang tak begitu penting. SMS juga kebanyakan tak bermutu. Main game juga menjadi fungsi HP jaman sekarang. Killing time gitu loh...
Yang paling memalukan adalah ketika melihat orang yang punya HP mahal-mahal namun tak bisa menggunakan. Lucu kan? Lebih lucu lagi, kalau ada temannya menggunakan HP model lama yang segede gaban, dibilang kemana-mana bawa batu bata, siapa yang tak jengkel dibilang begitu. Fungsi yang sedikit bermutu adalah ketika HP bagus-bagus dipakai untuk akses informasi lewat internet. Tentunya yang dibuka adalah situs-situs yang memang diperlukan untuk menambah informasi atau ilmu.

Memang jaman sekarang HP sudah jadi kebutuhan yang sangat mutlak rasanya. Ibarat jaman dulu, radio. Masing-masing orang punya radio saku yang bisa dibawa kemana-mana karena hanya menggunakan power batu battery, harganya pun seperti kacang goreng. Sama dengan HP, seluruh kalangan mulai dari eksekutif muda hingga tukang becak hampir punya HP minimal satu. Bahkan sungguh pemandangan unik jadinya jika booking atau panggil becak dengan SMS, perpaduan kemajuan teknologi dan pelestarian budaya yang mempesona.

Saking 'pentingnya' arti sebuah HP, sehingga ketika HP kita tertinggal di rumah jika pergi ke suatu tempat, rasanya seperti kehilangan jenggot. Hidup terasa susah. Dunia terasa luas banget. Kota seluas 10 km persegi rasanya seperti seluas dunia, apa-apa sulit dicari. Itulah efek buruk karena kita sudah sangat tergantung dengan benda sakti itu.

Yang paling parah adalah anak-anak kecil jaman sekarang sudah pada jago main HP. Bahkan di kampung-kampung sekalipun, anak-anak kelas 1 SD sudah fasih memainkan tombol-tombol untuk mengirim SMS atau pun sekedar main game. Seorang anak di sebuah desa yang bersekolah di kelas 4 di suatu SD kampung tak mau masuk sekolah karena tak dibelikan HP oleh bapaknya. Si anak mungkin minder melihat teman-teman yang lain bawa HP dan saling pamer. Jadilah anak menderita dan malah merusak pendidikan itu sendiri. Untuk kasus seperti ini, harusnya sekolah memberlakukan aturan lebih ketat agar efek-efek teknologi maju seperti ini tak menjadi efek buruk bagi perkembangan si anak dan pendidikannya. Apakah harus pemerintah yang bertanggung jawab kalau sudah begini? Apakah orang tua yang tak mau belikan HP yang disalahkan? Apakah si anak yang manja yang disalahkan?

Kembalilah ke jalan yang benar, ke jalan semula, apa sebenarnya fungsi HP. Jangan diperbudak teknologi dan jangan mau dijajah kedua kali oleh Jepang atau negara barat dengan produk-produk modern-nya.

Gudang komputer; Malming 15 Mar 08





No comments: