Thursday, July 13, 2017

Asuransi Mobil VS Asuransi Kesehatan

Pada suatu ketika akhirnya aku berkesimpulan lebih baik menyisihkan uang untuk membeli peralatan olahraga daripada banyak uang untuk membayar premi asuransi kesehatan, yang ketika suatu hari aku hanya bisa mendapat klaim tak sampai 10% dari biaya operasi. Pepatah kuno "lebih baik mencegah sakit daripada mengobati" benar-benar masih powerful. 

Aku ikut sebuah unitlink (asuransi+investasi) sejak 10 tahun lalu, dengan nilai premi bulanan sekitar 10% dari gaji totalku per bulan, gajiku kala itu. Seiring perkembangan waktu, premi tetap dan persentase dengan gajikupun tak lagi 10% namun menurun. 

Hingga suatu hari aku harus melakukan operasi gondok dan biayanya sekitar 60juta. Ketika aku klaim aku hanya mendapat uang 1.5juta. Hanya 2.5% dari total biaya operasi. Bukan salah pihak asuransi. Tapi akulah yg salah memilih asuransi karena tanggungannya hanya sedikit. Namun pelajaran yg lebih penting yang ku dapat adalah lebih baik menyisihkan agak banyak budget utk membeli alat olahraga. Lebih baik membeli peralatan olahraga mahal daripada membayar premi mahal. Karena sudah terbukti betapa kecilnya klaim yang kita dapatkan. 

Yang lebih penting lagi, seperti disebutkan di atas, adalah bahwa semboyan mencegah penyakit lebih baik daripada mengobatinya. Menjaga kesehatan lebih baik agar kita terhindar dari penyakit yang biayanya amatlah mahal. Biaya kesehatan kini sudah menjadi ladang bisnis para kapitalis. Keterlaluan. 

Hal yg sama juga berlaku untuk mobilku. Mobil Xenia yg kupakai lebih dari 10 tahun ternyata hanya menghabiskan biaya 2jt saja untuk perbaikan atas kerusakan2 ringan selama 10 tahun terakhir. Bandingkan jika aku ikut asuransi senilai 4juta per tahun selama 10 tahun. Bisa digunakan untuk membeli mobil pick up kelas menengah. 

Akhirnya untuk mobilku yang baru, si Splah matic, kuputuskan tak menggunakan asuransi. Moga saja dalam setiap perjalanan selalu aman dan selamat.

No comments: