Lagu BALI
bulan mekalangan
Peteng bulan ujan bales
Buruh PU
Bajang2 mererod
Juru pencar
Semut api
Meong2
Made cenik
Ketut garing
Dagang tuak
Bebek putih jambul
Don dapdape
Janger
Nyen tekuli kangin cak ijeng pur
Duldul pancing udang
Potong2 roti dr mentega
Langkah kaki itu tak pernah berhenti,
menggores luka dan mencipta cerita.
Goresan di atasnya adalah bukti bahwa
kehidupan disini sekeras karang.
Raungan turbine compressor
kepingan karat dan gelombang
hembusan angin selat makazzar
adalah pendusta yg selalu
berkhianat pada senja.
Senja tinggal sepotong sadja.
"Sudah siapkah kau pada malam,"
tanya ombak yg membentur buritan kapal
Rahajeng Semeng Bali.
Sawah2 sudah berisi air.
Petani bingung apakah
akan ditanami padi atau "jukut gondo".
Jukut gondo menawarkan profit dua kali lipat. Tapi kalo padi tak ditanam,
anak istrinya tak makan nasi.
Pak tani pun tak mengerti
apa hubungan antara padi,
jukut gondo dan tolak reklamasi.
Ia hanya mengerti mau dikasi makan apa
anak istrinya hari ini
Titik air membentuk butiran air.
Butiran menyatu menjadi genangan kecil
membentuk lukisan indah
selama 1095 hari.
Genangan kecil menyatu berbaur menjadi satu
menciptakan dua butiran kecil-kecil
menyerupai permata bersinar berkilau
memenuhi ruang cinta.
Senja hari selasa
memang selalu mempesona,
paling mempesona di antara yg lainnya
Disamping langit tersenyum merah,
semuanya berwajah sumringah.
Lalu aku datang
membekukan gerak matahari terbenam,
membungkus dengan senyuman
lalu kukirim pada malam...
_______________
Air mataku tak berhenti menetes
Bersama hari yg kelabu ini
Langkahku kini semakin mantap
Tuk perjuangkan kalian
Tekadku semakin bulat
tuk menjaga kalian
Tuhan, orang tuaku, saudara dan sahabat
Ajarkan aku mencintai dan mengasihi
Karena hidup hanya satu kali
Berbakti utk ibu pertiwi
Untuk berbakti pada sesama
Semua manusia adalah saudara
Salam sayang
Kan kugenggam
erat tangan kalian
Jangan takut
Jaga negeri ini
hingga akhir hayat kalian
Karena anak dan cucu kalian
Adalah manusia yg paling berharga
Di dunia
Yang satu hari akan kalian tinggalkan
_________________
Di bawah rindang pohon beringin tua
Kami menari riang penuh canda
Angin sepoi dan kokohnya dahan raksasa
Menerpa halus wajah kami yg ceria
Canda pagi bersama mentari
Debur ombak dan kepingan karat
Tanpa kicau burung menari
Atau ranting pohon yg berderat
Bercengkrama dgn malam
Bercinta dengan suara turbine compressor
Bersetubuh dgn angin laut
Lay down di atas kepingan karat
Dininabobokkan suara turbine
Diselimuti angin sepoi selamat makassar
Unforgetable memory
__________________________________________
Puisi Orang Instrument
Darahku adalah hydraulic oil bertekanan 1000 psi
Nafasku adalah hembusan air supply bertekanan 150 psi
Degup jantungku adalah haskel pump AW60
Nadiku dialiri arus 20 miliampere
Syarafku dikuatkan tegangan 24 volt dc
Semangatku dibangkitkan generator 4160vac
Mataku adalah level gauge mengamati ketinggian level liquid di gross separator
Hidungku adalah gas detector
Tanganku adalah pressure gauge merasakan tekanan dalam flow line
Telingaku adalah flow meter yang bisa mendengar aliran di pipe line
ATTAKA
Berselimut deru angin laut
Beralaskan kepingan karat
Dininabobokkan suara turbine kompressor
Dipompa semangat shipping pump
Darahku dialiri hidrolik oil 5000 pound
Gerahku dingin oleh fin fan cooler dan heat exchanger
Wajahku dilukis indah siluet anjungan
Rasa rinduku diobati sinyal canggih triji
Mengantarkan wajah2 manis pengobat rindu
Kadang life jacket adalah bantal di kala pegal
Kadang kardus bekas adalah kasur tatkala tidur
Kadang toolbox adalah kursi raja dikala jeda
Bungkusan roti adalah sahabat dikala rehat
Siluet senja adalah sahabat di kala pulang
Matahari tenggelam menjadi tanda tutupnya hari
Deru kapal dan sejuknya air kamar mandi
Menjadi sobat sebelum lelap bersama mimpi
_______________
Jadilah seperti Air
Ia lentur seperti ranting pohon
Gemulai diterpa angin
Jadilah seperti air
Ia mengalir menuju samudera
Memeluk rendah hati
Jadilah seperti air
Ia Menyejukkan jiwa yg panas
Memercik penuh cinta
Jadilah seperti air
Ia mampu padamkan membara
Dingin laksana angin
____________________________________
tidak perlu menunggu disayangi,
cepat belajar menyayangi.
Dimulai dengan hal-hal mudah
seperti menyayangi tanaman
atau binatang jalanan.
Jauhkan diri dari harapan,
bagikan senyuman pada setiap kekinian.
Awalnya ada yang melawan di dalam.
Nanti lama-lama akan diam.
Begitu biasa menyayangi,
bahagia dengan cara ala kadarnya
berada di saat ini apa adanya.
____________________________________
Nasehat untuk Anakku
Anakku
duduk sini di pangkuan bapak
Simak sebentar ocehan bapak
Tak usah terlalu serius
Karena hidup hanyalah permainan
Anakku
Nanti sekolah jangan terlalu pintar
Kalau terlalu pintar kau lupa belajar yg lain
Kalau terlalu pintar kau jadi lupa untuk belajar
Anakku
Nanti bekerja tak usah terlalu rajin
Karena pekerjaan hanyalah perkara dunia
Urus nanti suami dan anakmu dengan baik
Karena kelak mereka adalah sahabatmu dalam
Suka maupun lara
Anakku
Jangan berteman terlalu banyak
Karena waktumu akan habis untuk bermain
Carilah teman secukupnya namun berkualitas
Karena kelak mereka yang akan
Menengokmu jika kau terbaring sakit
Anakku
Jangan mencintai terlalu kencang
Karena cinta hanya fatamorgana
Cintailah secukupnya sewajarnya
Karena cinta tak kan bisa memiliki
Anakku
Jangan pergi terlampau jauh
Karena yang jauh tak selalu hebat
Yang dekat justru lebih bersahabat
Anakku
Jangan berkata rerlalu jujur
Karena banyak orang bisa sakit hati
Berbohonglah secukupnya
Agar kau disangka baik hatinya
____________________________________
Tunggu aku di bawah pohon mangga
Sebelum mentari terbenam aku kan pulang
Membawa segudang rindu dan harapan
Genggamlah tanganku agar aku kuat
Semilir angin menggoyang daun mangga
Rimbunnya menyejukkan jiwa kami
Ditambah suara burung sepanjang hari
Berkicau riang tentramkan dunia
Namun pohon mangga itu kini tumbang
Akarnya yang dalam dimakan rayap
Dahannya lapuk terkena panas
Daunnya gugur menyuburkan bumi
____________________________________
Lampu lampu masih menyala terang
Langit biru matahari terbit menjelang
Orang berebut naik ke atas kapal
Barang2 diturunkan perlahan
Debur ombak di buritan kapal
Menjauh indah meninggalkan anjungan
Suara suara bising semakin memelan
Berganti suara gemuruh mesin kapal
Hari ini kami meninggalkan mimpi
Mengejar harapan di ujung dunia
Melewati tiga pulau dan tiga lautan
Berjumpa kekasih di ujung malam
____________________________________
LIRIK LAGU
Ia terkapar oleh lingkaran api.
Tubuhnya bangkit perlahan.
Namun jantungnya bergetar
seperti gempa sembilan skala richter.
Sang pawang pun datang
Melesat dari balik terminal.
Belajar spiritual paling dasar:
.
Kemarin aku pintar
Aku ingin kuasai dunia
Kemarin aku tangguh
Aku ingin taklukan gunung
Tapi kini aku rendah hati
Aku ingin taklukan diriku ini
Tapi kini aku bijaksana
Memandang semua penuh cinta
Banyak menolong.
Kurangi menyakiti.
Banyak mengasihi.
kurangi membenci
Setiap kata adalah doa
Setiap perbuatan adalah kebaikan
Setiap pikiran adalah keheningan
Ada hal2 yg mudah diucapkan
Namun sulit dilakukan
Ada juga hal yg mudah dilakukan
namun sulit dilukiskan dgn kata2.
Jika masih suka berkata2
yg menyakiti perasaan orang lain
masih suka membicarakan
keburukan orang lain
maka ilmu tentang upacara dan upakara
amatlah tak ada artinya.
Aku tak akan pernah takut akan kehilangan
Tapi apakah orang2 di sekitarku
akan merasa kehilangan
ketika aku sudah tidak ada di antara mereka?
KUNDALINI
Adalah sang api pemusnah
Pemusnah keterbatasan diri
Pemusnah ahangkara
Melampaui sang ego
Ego mengadakan ketakutan
Api tanda bangkitnya ketiadaan diri
Lihatlah sang akar
Ia tumbuh di tempat gelap
Kegelapan bukan musuhnya cahaya
Kegelapan adalah kekuatan alam
Membuat cahaya memancar lebih terang
Agar berjumpa akar jiwa
Mengertilah gelapnya malam
Mengerti cahaya jika anda mengerti kegelapan
Tanpa kegelapan cahaya tdk akan dalam
_____________________________________
Aku ingin menghabiskan sisa usia
Bersamamu di padang yg luas
Lalu memelukmu dari belakang
Dan kubisikkan lagu kenangan
Aku ingin menutup bening matamu
Biar mata hatimu terbuka sedemikian rupa
Lalu kutiupkan sejumput kerinduan
Di telinga setelah kusingkap rambutmu
Jurang yg terjal bukan penghalang
Bukit yg tinggi bukanlah aralll
Jika kau lelah ataupun gundah
Itu tanda jalanmu menuju puncak
Santan 23 sept 2018
_____________________________________
Sawah di Belakang Rumah
Ingatkah kau kepada ilalang
Yg tumbuh di sela sela pematang
Di sawah belakang rumah
Tempat kita menangkap belalang
Ingatkah kau kepada rumput liar
Yang kau injak saat mau mengejar
Kawanan capung beterbangan
Kau tangkap mereka berhamburan
Ingatkah kau kepada suara jangkrik
Yg terdengar di setiap malam buta
Lampu templok di dinding
Menghias malam semilir angin
Sawahku di belakang rumahku dulu
Masihkah ada ataukah sudah berlalu
Ilalang, rumput liar dan suara jangkrik bersahutan
Kenangan masa kecil tak terlupakan
Santan 23 sept 2018
Sehabis mendengar deugalih n folks
_____________________________________
Nyamuk dimakan kodok,
kodok dimakan ular,
ular dimakan burung elang.
Suatu hari ketika burung elang mati,
bangkainya akan dimakan oleh nyamuk.
Seperti itulah lingkaran kesempurnaan
berputar di alam ini.
Serupa menyapu lantai,
pagi hari disapu
siangnya sudah kotor kembali.
Siapa saja bisa mengerti dalam-dalam
lingkaran kesempurnaan ini,
kemudian mengalir tanpa perlawanan,
tulus berbagi senyuman,
suatu hari kemarahannya akan hilang.
_____________________________________
Doa untuk Palu
Menjelang malam awan menghitam
Bumi bergetar lautan berguncang
Gelombang naik menyapu jalanan
Tubuh2 terhempas ombak yang ganas
Tak lama berselang semuanya rata
Yang tersisa hanya cerita lara
Bergelimpangan tubuh di jalanan
Menyatu dengan bumi selamanya
Reff:
Palu dan donggala
Yuk mari bantu saudara kita
Palu dan donggala
Doa bergema untuk mereka
Bridge/outro:
Masihkah kau peduli
Dengan saudara kita
Mari jalan bersama
Jangan biarkan mereka terlunta
______________________________________
Ketika sang laut menyatu dgn pertiwi
Ada isak tangis anak manusia
Menyatu bersama air hanyut ditelan waktu
Tubuh tubuh manusia tanpa dosa
Beberapa hari kemudian soputan batuk batuk
Muntahkan sebagian isi bumi
Apakah karena manusia menebar kebencian dmn2
Alam merespon dgn bencana
Apakah ini ujian tuhan atau godaan setan belaka
Aku rasa ini hanya karena ulah kita semata
C F C F
Mentari bersinar awan2 berarak beriringan
Daun2 hijau bunga2 putih bermekaran
Air sungai mengalir di sela sela bebatuan
Sinar mentari menerobos dahan pepohonan
Reff 1
Oh sambutlah saat ini dgn canda
Warnailah hari ini dgn tawa
Batang2 pohon berdiri kokoh berdampingan
Reff 2
Jalan berliku berujung indah perbukitan
Hari mu kini adalah buah perjuangan
__________________________________
Tanpa hawa panas, hujan tidak menyejukkan.
Tanpa kekerasan, orang tidak mencari kedamaian
Tanpa malam, siang tak terasa terang
Tanpa gelap, manusia tak menghargai sinar
Tanpa terjangan angin layang2 tak akan terbang
Tanpa luka jiwa, jiwa2 tak akan terbang
Baik dan buruk selalu berdampingan
Benar dan salah diterima dgn lapang
#blogged
Sore sehabis hujan
Aku tunggu kau di beranda rumah
Sambil menikmati secangkir teh hangat
Bertaburkan serbuk2 rasa rindu
Sore sehabis hujan
Gerak waktu seperti merangkak
Sudah tak sabar ingin kupeluk
Kutumpahkan sejuta rindu
Melihat ke atas agar tetap semangat
Melihat ke bawah agar selalu bersyukur
Melihat dari atas agar memiliki pandangan luas
Melihat dari bawah agar tetap rendah hati
Aku buka time line facebook ku
Aku liat status temanku
Yg tinggal di ujung barat indonesia
Dia berkata jgn pilih presiden dari partai A
Aku liat status temanku satunya
Yang tinggal di ujung timur indonesia
Dia berkata dengan lantang
Indonesia sedang dililit hutang
Ooo status temanku
Ooo status facebooknya
_______
Tuhan menciptakan hati
untuk saling mencintai dan mengasihi,
tapi sayangnnya banyak orang
yang menggunakannya
untuk saling membenci.
Tidakkah kita malu pada sang pencipta keduanya....?
Jika kita masih menggunakannya
tidak sesuai tujuan
dan harapan penciptanya...?
_______
LAGU
Sein kiri belok kanan
Anak smp naik motor
Pejabat melanggar lmpu merah
Postingan penuh kebencian
Artis lupa berkarya sibuk jualan baju
Iklan tanah dijual
Baliho caleg
Sore2 aku jalan2 di pantai kuta
Bule2 tidur2an telanjang dada
Menikmati mentari hangatkan badan
Menanti senja matahari tenggelam
Lepaskan semua bebanmu
Lepaskan semua resahmu
Lepaskan semua sedihmu
Lepaskan semua gundahmu