Off 31 Okt-13 Nov 2018
Off kali ini aku naik Lion via Makazzar. Pesawat dari Balikpapan tiba on time di Makazzar. Namun pesawat ke Bali mengalami delay hingga jam 8. Sore itu kepalaku sriat-sriut. Keringat dingin di pelipis dan leher. Kuputuskan reschedule tiket saja esok pagi. Malam itu aku menginap di Ibis bandara.
Esoknya setiba di Bali aku langsung jemput anak-anak. Lalu ke dokter penyakit dalam. Dokter hanya memberikan tips minum air hangat, olahraga ringan dan makan pisang dan apel setiap pagi. "Coba saja sebulan, pasti sembuh itu," kata dokrer yakin. Esoknya langsung kucoba tipsnya. Badan terasa lebih segar dan hangat. Paginya kami membayar biaya mesangih dan telubulanan masal di griya Tiagung. Siangnya menuju Sanur, menginap 2 malam di Prama Sanur. Hotelnya besar. Isinya bule aja, kami serasa asing di negeri sendiri. Juga sambil test baru.
Senin 5 Nov ultah Nana dirayakan dengan tiup lilin di kelas. Teman-temannya senang dibagikan kue. Lalu main ke jero, liat kos dan ambil hasil cek darah di Prodia. Hasilnya, astungkara kolesterol bagus semua. Bahkan ini nilai kolesterol paling optimum sepanjaang sejarah. HDL di atas normal, LDL dibawah batas, nice.
Selasa menemani wayah melukat di pantai Yeh Gangga, ditemani hujan deras yang datang sebentar. Rabu 7 Nov ngerainin tilem di Pura Ciwa dengan gerimis hujan. Hari itu melaspas kori di bagian utara yang baru selesai. Siangnya aku membuka deposito di BNI 1.3 dan berhasil nego bunga 6.5%.
Kamis aku ke kantor agraria Denpasar, mengambil sertifikat setelah diurus roya. Mampir ke Gramedia membelikan ibu dompet hadiah ulang tahun dan botol minum untuk anak-anak. Jumat 9 Nov baikin pipa pralon pecah di rumah, makan sore di panties pizza merayakan ultah Citta. Pulangnya mampir beli garlic di apotek. Sore itu suling pesananku tiba di rumah dikirim dari Gianyar.
Sabtu 10 Nov bertepatan dengan hari Pahlawan aku dengan heroik ke Sanur untuk shoting drone Bali Beach Resort tempat temanku bekerja. Pulangnya badan serasa tidak nyaman. Tapi aku tetapkan lanjutkan pulang, jemput ke jero. Di rumah seharusnya aku langsung istirahat tapi aku sempatkan melihat-lihat hasil foto. Selepas sandikala tensiku naik lalu aku ke UGD. Yang lucu adalah siku kiriku tersengat tawon yang aku kira gangguan jantung. Di rumah sakit dokter menenangkan karena katanya wajahku panik. Disuntik (mungkin) obat penenang, kepala kayak nge-fly. Esoknya istirahat di rumah aja. Sebenarnya tidak ada yg perlu dikhawatirkan, hanya kecapekan yg perlu istirahat.
Senin aku bertemu dokter Daru pertama kali dgn keluhan vertigo dan kadang naik tensi, disuruh cek Tiroid hasilnya normal saja. Akhirnya dirujuk ke dokter mata. Ternyata mataku silinder 0.5 dan minus 1/4. Barangkali ini sumber vertigoku. Malam itu terasa lega karena root cause makin terbuka. Begitu kucoba kacamata tester, rasanya kepala ringan sekali.
Esoknya sebelum berangkat ke Balikpapan, aku beli kacamata sesuai resep di optik di Canggu. Resmi sejak tanggal 13 November aku pakai kacamata.
No comments:
Post a Comment