Sunday, September 02, 2012

Lelaki Bali 4M

Setelah hampir 3 tahun menikah dan tinggal di desa dengan segala jenis manusia di dalamnya, berdasarkan pengamatan pribadi, ujungnya saya bisa menyimpulkan: ada 4 hal yg musti dikuasai laki-laki Bali yang hidup di desa.

1. Mebat
Mebat atau meracik/mengolah bumbu dan makanan. Dalam kehidupan tradisional Bali, biasanya jika keluarga atau tetangga ada yg melakukan hajatan, maka yg bergerak sebagai tukang olah makanan/bumbu dan memasaknya adalah laki-laki. Sementara yg wanita merangkai banten.

2. Meceki
Dalam setiap acara sosial kemasyarakatan tradisional Bali kadang ada saat-saat jeda/kosong misalnya malam hari atau di hari raya Galungan/Nyepi. Biasanya untuk bergaul antar lelaki dengan cara main gaple atau ceki di Bale Banjar atau di rumah salah seorang penduduk.

3. Minum
Mungkin minum menjadi salah satu image macho di Bali. Ada anggapan dengan minum berarti gaul, macho, dan sejenisnya. Memang perbuatan ini jelas salah namun tak ada satu organisasi adatpun yg "mengharamkan" anak mudanya minum-minum.

4. Mebanjaran
Mebanjaran atau bersosialisasi adalah salah satu poin penting kehidupan bermasyarakat di kampung. Masyarakat Bali adalah masyarakat komunal dan suka berkumpul, berkegiatan bersama. Sehingga orang yg tak suka berkumpul dianggap "melanggar" aturan dan "wajib" dikucilkan, harusnya dibina dan diarahkan ke arah yg lebih baik.

Bisa jadi pendapat hasil kesimpulan saya ini terlalu sempit, tapi harus diakui demikianlah adanya yg saya amati. Tentu 4M di atas tidak mutlak adanya. Masih banyak cara yg bisa ditempuh untuk berkehidupan sosial dan tidak semua lelaki Bali melakukan 4M tersebut. Tapi dengan menguasai 4M itu setidaknya memudahkan kehidupan sosial lelaki Bali di desa.

"Diketik di WC saat boker subu-subuh"

Powered by Telkomsel BlackBerry®

No comments: