Akhir-akhir ini makin banyak bertebaran spanduk liar di tepi-tepi jalan, di tikungan, perempatan atau pertigaan jalan. Temanya mulai dari kelompok X mengucapkan selamat hari raya, atau kelompok Y mengucapkan selamat ulang tahun hingga seorang pejabat mengucapkan selamat hari raya. Pose-nya standar dengan pakaian adat Bali, posisi tangan dicakupkan di depan dada dan senyum yg dipaksakan. Hehe.
Makin maraknya iklan-iklan model begini tak lepas dari makin majunya teknologi percetakan digital atau digital printing cetak-mencetak spanduk. Baru-baru ini saya melihat iklan dari Wina Letter yang menyediakan jasa cetak spanduk dengan harga 20 ribu/m persegi. Uang 100 ribu sudah bisa jadi spanduk dengan panjang 5 m dan lebar 1 m. Murah sekali bukan. Pantas saja orang-orang makin keranjingan pasang "iklan" di jalanan. Mungkin buat eksis atau sekedar mengikuti trend? Apapun itu saya hanya bisa tersenyum saja.
Siapa yg salah? Percetakan? Produsen printer digital? Tentu bukan. Jika dilakukan secara wajar tentu tidak ada pihak yg merasa terganggu. Namun jika sudah lama dipasang dan usang, lalu dibiarkan begitu saja kadang lepas sebelah, atau kadang malah mengganggu pengguna jalan raya, ya kalau begini malah jadi tidak indah jalananku.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Monday, September 10, 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment