Sunday, September 02, 2012

Sopir Mabok

Akhir-akhir ini makin sering melihat sopir gak beres: nyetir sambil nelfon. Beberapa kali saya juga nyetir di belakang sopir "mabok" ini. Kadang mobilnya oleng kanan oleng kiri persis mabok.

Ketika ke Denpasar kemaren ada satu kemacetan kecil di pertigaan Muding. Satu mobil Innova hitam jadi sumber kemacetan. Setelah diamati ternyata si sopir sedang menelfon dengan tangan kiri. Bahkan dalam kemacetan itupun ia belum menghentikan aksi nelfonnya. Payah.

Kemaren juga menemukan sopir gila saat lewat di Kediri. Saya kira ia mengambil kiri, walaupun tanpa lampu sign, karena irama mobilnya mengarah ke kiri. Saya hendak nyalip, eh ia malah banting kanan hampir nyerempet bagian kiri mobil saya. Spontan saya pencet klakson panjang. Ketika berhasil mendahului, si sopir juga sedang nelfon. Brengsieeek.

Tidak hanya mobil, pengendara motorpun semakin ugal, khususnya ABG. Naik motor dengan tangan kiri sms-an, tanpa helm, motor oleng kanan-kiri dan yg paling parah naik motornya ngebut dengan konsentrasi setengah-setengah. Setengah ke jalan, setengah ke HP.

Ya kalo jatuh dan mampus sendiri sih gapapa. Tapi kalo mencelekai orang lain dan menyebabkan jadi ikut terlibat urusan polisi kan berabe. Mungkin ini efek smartphone, gak hanya phone-nya yg smart. Orangnya juga smart, buktinya makin bisa multitasking saat berkendara. Hehe.

Mungkin efek modernisasi, tapi pemerintah seperti demam panggung menanggulangi atau memanage kemajuan ini. Sehingga faktor-faktor esensial tak tersentuh. Misalnya jaman sekarang anak SD sudah naik motor kesana-kemari. Jaman saya dulu baru "boleh" naik motor ketika masuk SMA. Masuk awal tahun 2010, anak-anak SMP sudah mulai berlomba-lomba naik motor ke sekolah, ada yg semata-mata gaya. Ada juga yg memang karena tak ada pilihan kendaraan lain.

Mungkin 5 atau 10 tahun lagi anak SD akan berlomba-lomba naik motor matic ke sekolah. Lalu parkir sekolahnya akan dipenuhi puluhan motor matic berbagai merek. Ketika turun dari motor, ditelinganya sudah nempel earphone wireless yg lagi dengerin musik dan siap menerima panggilan. Lalu disisi lain ada seorang anak yg menangis tak mau sekolah karena orang tuanya tak mampu membelikan motor matic merk tertentu keluaran teranyar. Who knows. Who care.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

No comments: