Thursday, June 15, 2017

Attaka Trip 3 (31 Mei - 12 Juni 2017)

"Yesterday I was clever, 
so I want to change the world. 
Now I am wise, 
so I want to change my self" 
-Rumi-

Ke Balikpapan di akhir Mei bertemu dengan Rudi di penerbangan Makassar-Balikpapan. Ia memberiku sebuah pin yang desainnya aku buatkan beberapa bulan lalu, untuk reuni akbar SMP katanya. Seperti biasa menginap di Esai dan perjalanan ke Attaka melewati Bontang. Ini adalah minggu kedua bulan puasa. Peserta coffee time, sarapan dan makan siang di vulan puasa sangat minimalis. Hanya segelintir yang tak puasa saja. 

Hari Jumat aku mengikuti meeting risk assesment idle subsea cable and vessel Attaka. Saat perjalanan ke Balikpapan aku membeli sabun aroma cempaka di bandara, mirip sabun di hotel Grand Sunti, aromanya menenangkan. 

Suatu malam Pak Mulomo salah seorang koki kami harus dievakuasi dengan kapal menuju Bontang. Vertigonya kambuh lantaran makan daging kambing terlalu banyak semalam sebelumnya. Khawatir terkena stroke ringan, ia dibawa ke darat. 

Seorang kawan menawari sambel buatan istrinya sekalian belajar jualan sambel katanya. Aku coba dua botol mudah-mudahan tak terlalu pedas. Di kamar, si Arham membawa peyek dan karena aku makan terlalu banyak jadinya radang tenggorokan yang berujung batuk. Dikasi OBH oleh medik dan batuknya sembuh 2 hari kemudian. Namun radang tenggorokannya masih tersisa hingga aku off. Dokter Agus menyarankan untuk istirahat cukup dan hindari makan makanan yang digoreng. 

Pada pertengahan bulan puasa ini dimulai project flare maintenance, PM nya Agung GP. Jadinya flare dialihkan ke Alpha. Dengan tambahan sea water sprinkle, water canon dan CO2 system.

Kunjungan pertama ke Bravo dan Hotel. Di Bravo malah shutdown well karena by pass valve lupa dibuka oleh Jumriadi. Bravo juga 2x kena fail battery S/D system. Suatu malam CP juga shutdown karena LSHH V1101 akibat carry over dari Charlie. CP function test bersama Suprianto. Dia malah cerita panjang lebar tentang bitcoin. 

Pada minggu kedua, ketika Om Erick sudah datang, aku dan Sapto karaoke di bawah helipad. Olahraga juga dijalani dengan jogging di helipad, pingpong atau treadmill di fitness room. Turun 1 kg dibanding bulan lalu. Program fight to fit sudah berjalan selama 6 minggu. 30DWC masih terus berjalan sejak 17 Mei hingga 15 Juni 2017. 

Hari Selasa, hari terakhir kami bekerja. Sejak subuh hujan turun dengan lebatnya. Hanya kerja separuh hari di Production. Siangnya kami menghadiri seminar kesehatan yang disiarkan langsung dari PRCC Pasir Ridge. Sorenya Ganz masak ikan segar hasil tangkapannya. 

Off ini aku bisa naik Lion lewat Makassar. Membawa 3 kg bakso ikan tengiri. Perjalanan akan ditempuh selama kurleb 14 jam mulai daru naik kapal, bis, 2x pesawat dan gojek ke rumah.

Tapi karena pesawat Lion dari Balikpapan delay, aku ditinggal penerbangan UPG-Bali. Hampir menginap semalam di Makassar. Kami berenam komplin akhirnya dapat Garuda last flight. Jam 21.30 baru landing di Bali dan jam 23.00 aku tiba di rumah dengan naik Go Car untuk pertama kalinya. 

Timeline:
06.00 start from Attaka by Peacock Tiga
7.30 start from Santan
9.30 tiba di Samarinda
10.00 start from Samarinda
13.30 tiba di Sepinggan Airport
16.00 take off dr BPN (delay harusnya 14.40)
19.45 GA take off dr UPG
21.15 landing 1/2 jam muter2 nunggu antrean
23.00 tiba di rumah


No comments: