"De, ambil koran itu. Kita kerjain Jacky dan Topan yuk," Nizar mengambil handphone lalu memencet sebuah nomor yang ia dapat di kolom iklan mini. Ia sibuk bicara dengan serius.
"Kamu nelfon siapa tadi," aku penasaran dibuatnya.
"Udah tunggu aja," sambil membuka sedikit gorden kamar, mengintip ke arah kamar Jacky dan Topan.
Aku melihat Nizar melingkari sebuah iklan mini dengan judul "Menerima pijat panggilan". Aha aku tahu apa yang akan terjadi. Kami berdua menunggu tak sabar siapa gerangan yang akan datang. Sesekali aku mengintip dari celah jendela.
Kamar kami terletak di blok belakang hotel di samping kolam renang. Agak tersembunyi dari keramaian dan lalu-lalang tamu. Ornamen ukiran dayak menghias sudut-sudut bangunan hotel. Musik gitar khas Dayak berkumandang melalui speaker-speaker di sudut plafon.
Tiba-tiba terdengar langkah kaki sedikit terburu. Kami masih mengintip dari balik jendela. Seorang perempuan cantik, seksi dengan sepatu hak tinggi berjalan ke arah kamar Jacky dan Topan. Aku dan Nizar semakin menunggu tak sabaran.
Terdengar suara pintu diketok dan derit pintu dibuka. Tampak terjadi percakapan serius di ujung sana. Aku tak terlalu melihat bagaimana ekspresi Topan dan Jacky. Tapi kulihat perempuan seksi bicara dengan erotis. Aku dan Nizar diam menahan tertawa. Nizar hanya meletakkan telunjuk melintang di depan bibirnya sambil berucap "ssstttt."
Sejurus kemudian si perempuan berubah wajahnya menjadi masam, berjalan meninggalkan kamar Topan dan Jacky, sepertinya pergi. Topan dan Jacky tampak berdiri di depan kamar kebingungan. Aku dan Nizar sudah tak tahan. Kami akhirnya keluar kamar dan memuntahkan tawa yang sejak tadi tertahan.
"Wah kalian rupanya ya!!!" Jacky berlari mengejar kami dan kami pun berkejaran seperti anak-anak TK di halaman belakang hotel.
Nizar tertawa puas ngerjain Topan dan Jacky sore itu.
#30DWCJilid6 #Day20
#kisahcinta
#kuliminyaklepaspantai
#selatmakazzar
No comments:
Post a Comment