Day 22
Off kali ini aku langsung mampir ke Samarinda. Aku harus menemukan Vita. Berkali-kali aku telfon ke nomor HP nya tak aktif. Nomor telfon rumahnya pun tak bisa dihubungi sama sekali. Aku benar-benar khawatir jika tak bisa bertemu lagi. Aku begitu panik, merindukan pujaan hatiku.
Yang aku bingungkan kenapa tak satupun nomor HPnya bisa dihubungi. Apakah ia sengaja memutuskan hubungan denganku.
Aku menuju rumahnya di belakang hotel Mesra Indah di kawasan Segiri. Aku mendekati pagar rumahnya yang besar. Sepi dan tampak kotor. Debu-debu menempel di kaca patri jendela megahnya. Daun pohon mangga berserakan di halaman rumah tak disapu. Entah apa gerangan yang terjadi. Jutaan tanda tanya menempel di otak reptiliaku.
Tak ada petunjuk jelas. Tanpa kusadari dari samping muncul seorang pemuda mendekatiku.
"Sudah seminggu rumah ini kosong. Beberapa hari yang lalu ada 1 truk yang mengangkut barang-barang. Dibawa entah kemana," sang pemuda menjelaskan terbata-bata.
"Esoknya lalu datang seorang petugas berpakaian rapi menempelkan tulisan di depan itu," pemuda itu menambahkan sembari menunjuk sebuah tulisan menempel di dinding samping halaman depan rumah ini, "RUMAH DISITA".
Otak mamaliaku makin berusaha mengungkap teka-teki ini. Apakah rumah ini disita karena bermasalah. Apakah disita karena tidak bisa bayar hutang. Ataukah disita karena tanah yang dipakai tanah sengketa. Belasan hipotesa memenuhi batang otakku.
Akhirnya aku memutuskan ke fitness center di dekat GOR Segiri. Bapaknya pernah bilang punya sebuah fitness center yang selalu ramai dikunjungi terutama di hari libur.
Aku menemukan pemandangan sepi, tak jauh berbeda dengan rumahnya. Fitness center tutup tanpa penjelasan apa-apa.
Aku semakin penasaran dibuatnya.
Pupus sudah harapanku. Dimana akan kucari kamu wahai bidadariku.
#30DWCJilid6 #Day22
#kisahcinta
#kuliminyaklepaspantai
#selatmakazzar
No comments:
Post a Comment