Saturday, June 24, 2017

Big Garden, Museum 3D dan UGD

Off 14-23 Juni 2017

"Nothing is Permanent in this World, not even our Troubles."

Off ini pulang via Ujungpandang dengan Lion dan Garuda, karena kami ditinggal Lion dari UPG ke DPS. Pulang ke Pandak nyoba naik Go Car dengan biaya 88k. Off kali ini sangat singkat, 10 hari saja. Padahal anak-anak sedang libur sekolah. Rencana awal liburan ke Jogja atau menginap di Lovina, gagal total.

Hari Kamis nelok ke Kak Dona, Jumat ngeringkes dan Sabtu adalah upacara ngaben. Hari Minggu baru sempat jalan-jalan. Diawali dengan mengantarkan anak-anak ke acara Pizza Maker Junior di Pizza Hut Sunset Point. Lanjut siangnya ke Galeria dan pulangnya sekalian ke jero nganter Gek Uni dan Didee. Kamis 15 Juni adalah hari terakhir 30DWC. Berhasil menyelesaikan tanpa bolong sedikitpun. 

Senin jalan ke Big Garden Corner dan IAM Bali museum 3D di lantai bawah Monumen Bajra Sandhi Renon. Jaman sekarang tempat yang ramai adalah tempat selfie. Bahkan meskipun masuknya bayarpun bakal laku. Contohnya kedua tempat di atas. 

Selasa ibu ngayah di Puseh persiapan penutupan tutug 42 hari karya pada hari Rabunya. Sembahyang bersama semua umat sedharma di Pura Puseh-Baleagung. Sempat foto-foto orang mepeed pada acara ini dan motoin ibu2 dan truni di rumah ibu Dewi Arya Wikanta. Selasa siang mengantar anak-anak beli Chattime di Tabanan dan ambil sertifikat tanah Kukuh yang sudah jadi. Total waktu dibutuhkan kurang lebih 6 bulan mulai dari pecah, aspek hingga balik nama. Rabu sore aku menyempatkan ke Desa Selat, Klungkung menjenguk bli Ines. Keluh kesah bapak dan istrinya mengisi cerita sore itu. Sabar dan iklas menerima cobaan, karena semua orang pasti bisa kena musibah, nasehat saya semampunya. 

Kamis ke Bedugul membawa bekal dari rumah dan foto-foto di bawah pohon dengan akar yang menjalar indah. Deba senang berlarian kesana-kemari bermain bola. Pulangnya mampir makan snack di Warung Gemitir. 

Kamis jam 9 malam, sehari sebelum aku berangkat ke Balikpapan, ketika hendak tidur kepalaku terasa berputar, keringat dingin membasahi wajah dan jantung berdegup agak kencang. Tak seperti biasanya. Berulang-ulang cek tensi dan tertera angka 160-180. Aku putuskan ke dokter diantar pak Tut. Dokter tutup semua hingga ke Nyanyi. Akhirnya ke UGD RS Nyitdah. Disuntik obat penghilang pusing dan minum penurun tensi. Langsung pulang dan kondisi sudah agak mendingan. Begitu cek tensi di mobil dalam perjalanan pulang, 125 saja. 

Esok paginya badanku segar kembali. Semalam mungkin panik atau kecapaian. Karena dari pagi aku jogging, lanjut ke bedugul dan sorenya cuci mobil. Hari itu aku makan sayur daun singkong dan minum imunos karena sebenarnya ketika berangkat aku sudah merasa kurang fit. Malamnya makan nasi jenggo dengan lauk udang. Trus selama 3 hari terakhir aku rutin minum air jahe ditambah madu mengobati radang tenggorokan yang seminggu lebih tak kunjung sembuh. Lelah kurang istirahat. Semangat masih tinggi namun badan tak bisa diajak kompromi. 

Cari informasi seputar ACK dan CBezt. ACK 6 karyawan dengan gaji 1.2jt/bulan/karyawan. Jam kerja 8 jam sebanyak 2 shift dari jam 8 hingga 10 malam. CBezt di Nyitdah konon dananya 300juta. Muahalnyo. Belum dapat info pabrik mukena Pandak. Karena yang di Kebon pindah tempat.

Siang itu aku diantarkan istri ke bandara setelah paginya sembahyang Tilem di Pura Ciwa. Naik Citilink direct dan delay 1.5 jam. Setiba di Balikpapan aku mendapat kabar jika fotoku mendapat juara lomba foto #ramadhanskkmigas yang diselenggarakan account instagram @humasskkmigas. Hadiah akan dikirim usai lebaran. 

Malamnya seperti biasa menginap di Esai setelah ke bluesky dan mampir makan malam di Solaria BC. Malamnya kepalaku agak pusing lagi tapi aku langsung pulang saja dan tidur dengan nyenyak. 

Berangkat ke Santan bersama James dan 1 penumpang yang tak kukenal. Ditambah Gantino yang naik di Samarinda, kami hanya berempat di bus. Aku dan Ganz naik maju 4 hari mengisi kekosongan karena kawan-kawan banyak yang cuti, esok Minggu akan Lebaran. 

Selamat Idul Fitri untuk sahabat yang merayakan. Mohon maaf lahir bathin. 


No comments: