Tuesday, May 23, 2017

Abandon Platform

Para muster leader menghitung jumlah anggotanya. Lalu melaporkan jumlahnya kepada on scene commander. 

"On scene commander, muster station satu mau lapor."

"Go ahead muster station satu."

"Muster point satu, jumlah anggota empat puluh orang, lengkap. Laporan selesai," satu persatu para muster leader melaporkan jumlah anggotanya dengan sigap dan akurat.

Ada 4 muster station di anjungan ini. Masing-masing terdapat brucker capsule berwarna orange. Kapasitas masing-masing capsule 40 penumpang. Satu demi satu para personal mulai memasuki brucker capsule. Aku, Jacky, Nizar dan Topan memasuki brucker capsule nomor 2 bersama karyawan lainnya. Meskipun suasana emergency,  kami masuk antri dan tidak ada yang berdesakan. 

Setelah semua personal memasuki capsule, muster leader memerintahkan coxwain, sang nahkoda brucker capsule, segera menurunkan capsule ke laut. Para penumpang di dalam capsule diam membisu, perlahan kami meluncur dan melaut dengan selamat kemudian capsule kami bergerak menjauhi Alpha yang sedang terbakar. 

Api kian membesar. Tampak di kejauhan sana, kami intip dari jendela brucker capsule, para petugas rescue sepertinya sudah berhasil menyelamatkan korban dan membawanya ke tempat yang aman. Fire fighter tampak masih berjuang memadamkan api yang makin membesar. Nyali mereka diuji pagi itu. 

Brucker capsule kami semakin menjauh meninggalkan anjungan yang terbakar bersama 3 brucker capsule lainnya. Kami bergerak ke atas angin agar tidak terkena asap dari kebakaran. Pak Apris berdiri dengan gagah di tengah capsule. Ia adalah capten kami pagi itu. Ia adalah capten yang sudah bersertifikat setelah mengikuti training berhari-hari di pantai Anyer, Jawa Barat. Kami memanggilnya Komandan Apris. Capsule bergerak smooth meskipun cuaca pagi itu sedikit bergelombang. Ombak setinggi 1 meter tak menyurutkan langkah kami menyelamatkan diri. 

Capsule bergerak ke arah selatan. Melewati STS UA, UB, EB kemudian mengitari 2 anjungan kembar Foxtrot dan Foxtrot Satellite yang terhubung dengan jembatan kokoh. Anjungan berwarna kuning, langit dan air laut berwarna biru, brucker capsule orange membuat warna alam pagi itu begitu indah dan eye catching. 

Komandan Apris mendapat info dari on scene commander bahwa api sudah dapat dikuasai dan kami dipersilahkan kembali menuju anjungan pusat, Living Quarter. 

Selesai sudah latihan tanggap darurat pagi itu. Setiap bulan kami selalu latihan seperti ini dengan skenario tertentu, untuk membiasakan diri jika benar-benar terjadi kebakaran atau situasi darurat lainnya. Kami menyebut latihan ini Fire Drill. Komandan Apris mantap memang bosku. 

#30DWCJilid6 #Day7
#kisahcinta
#kuliminyaklepaspantai
#selatmakazzar


No comments: