Thursday, May 18, 2017

Attaka The Giant Field

"Zar! De! Coba lihat!" seru Jacky sambil menunjuk alat band lengkap di bawah helipad yg kami naiki tadi. Di bawah helipad ternyata ada semacam hall yg berisi panggung di bagian belakang. Disana ada alat band lengkap mulai dari gitar, bas, keyboard dan drum. Mixer dan lighting melengkapi dengan mewahnya. 

"Ini sih alatnya kelas konser semua bro. Kita bisa main sepuasnya," sergah Topan.

"Gak kayak di Cepu dulu, susahnya setengah mati cari studio yang bisa disewa. Sekalinya ada muahaaall abis," kenang Nizar berapi-api.

"Oke. Sekarang kita tes yuk," seruku seru. Yang lain langsung bergerak tanpa menjawab. 

Joko langsung memainkan drum di belakang sana. Nizar menyetel gitar sambil sesekali memainkan rhythm rock n roll. Aku siapkan bass sembari meminta Topan mengambil mikrofon. Akhirnya Blue Suede Shoes membuka siang yang cerah itu. Kami konser tanpa penonton dengan alat musik gratis dan bisa dipakai sesuka hati. 

Tiba-tiba terdengar suara panggilan dari paging system, dari speaker TOA yang terpasang di beberapa sudut anjungan.

"Anak-anak FDT ditunggu kehadirannya di meeting room sekarang juga! Sekali lagi anak-anak FDT ditunggu kehadirannya di meeting room sekarang untuk briefing!" Entah siap yang memanggil di bawah sana.

Kami meluncur ke bawah menuju meeting room. Disana sudah berkumpul semua. Pak Slamet Hartono kepala bagian produksi akan sharing seputar lapangan yang akan kami jelajahi selama 9 bulan ini. 

"Lapangan Attaka adalah salah satu lapangan dengan cadangan minyak terbesar di Indonesia. Sesuai namanya yaitu Attaka dalam bahasa Jepang artinya besar, karena itu Attaka juga dijuluki the Giant Field," seru pak Slamet Hartono bersemangat membuka sharing session sore itu.

Attaka terletak di sebelah timur Kalimantan Timur, tepatnya sekitar 50 km ke arah tenggara dari kota Bontang, dekat sekali dengan garis katulistiwa. Attaka bisa dicapai dari Balikpapan dengan perjalanan helikopter selama 50 menit atau dengan boat selama 6 jam. Namun biasanya kami crew change dengan pesawat dari Balikpapan menuju Santan Terminal selama 50 menit. Lalu dilanjutkan dengan crew boat selama 1 jam. Anjungan-anjungan di Attaka adalah tipe fixed platform atau terpancang ke dasar laut yang kedalamannya sekitar 60 meter dan termasuk kategori laut dangkal. Anjungan sentral Attaka terdiri dari 4 anjungan yaitu Living Quarter yg berisi kantor dan tempat tidur, Production Platform tempat mengolah minyak dan gas, Compressor Platform tempat turbine compressor yang bertugas mengirim gas ke darat dan Alpha Platform tempat 15 sumur minyak dan gas berproduksi. Keempat anjungan itu dihubungkan dengan jembatan selebar 1 meter. 

Schedule on the job training kami adalah 2-1 dengan 2 minggu on duty dan 1 minggu off duty. Selama off duty adalah saat benar-benar libur dari pekerjaan dan kami boleh kemana saja termasuk pulang kampung. Banyak diantara karyawan disini yang commuting yakni pulang ke kampung halaman ketika off.  

Team di Attaka Field ini terdiri dari multi fungsi. Mulai dari team operation, maintenance, engineering, drilling, catering hingga akomodasi dan logistik. Karyawan dari berbagai suku dan agama bergabung menjadi satu bekerja dengan rukun dan damai. Jam kerja kami adalah six to six alias jam 6 pagi hingga jam 6 sore. 

Sehabis sharing pembuka yang panjang lebar, kami dipersilahkan istirahat. Aku, Jacky, Nizar dan Topan memilih pergi ke helipad. Mumpung cuaca cerah dan langit berwarna biru bertaburan awan putih. Di sebelah utara cumulonimbus mini bergumpal tebal di atas anjungan Hotel dan Juliet. Di sebelah timur awan stratokumulus menghias langit biru di atas anjungan Charlie, Delta dan Bravo. Di sebelah selatan Cirrocumulus menghias bisu anjungan Foxtrot, Golf, November hingga Oscar. Dan di bagian barat awan altokumulus memenuhi langit seperti sisik ikan raksasa di langit sana. 

Akhirnya matahari terbenam, awan altokumulus memerah dan langit senja itu menjadi fotogenik, begitu dramatis. Soundtrack sore itu adalah desingan turbine compressor, debur ombak Selat Makassar dan angin laut dari balik anjungan. Siluet kami berempat adalah "best photo of the day." 

30DWCJilid6 #Day2
#kisahcinta
#kuliminyaklepaspantai
#selatmakazzar


No comments: