Wednesday, May 31, 2017

Day 15 - Kursi Panjang di Tepian Mahakam

Aku mampir lagi ke kota tepian. Kali ini aku menginap di sebuah hotel kecil di tepian Mahakam. Sungai Mahakam adalah salah satu sungai terpanjang di Indonesia. Jembatannya saja panjangnya 400 meter, membentang dari Samarinda Kota ke Samarinda Seberang. Orang Samarinda menyebutnya Jembatan Mahkota, Mahakam Kota. Setiap hari lalu-lalang ketinting; yaitu perahu kecil bermesin tunggal berkapasitas empat hingga enam orang. Biasanya milik nelayan yang mencari ikan di hulu Mahakam. Di sungai ini pula lalu lalang kapal-kapal ponton pengangkut batubara, mengeruk kekayaan alam Kalimantan Timur. 

Aku duduk di sebuah kursi panjang di bawah deretan pohon ketapang. Peneduh alami sepanjang tepian Mahakam. Vita belum juga muncul. Kami janjian jam empat sore agar bisa menikmati suasana sore yang romantis. Mungkin juga agar bisa jalan-jalan sepanjang tepian sungai Mahakam. 

Sejurus kemudian nampak sesosok bayangan yang sangat kukenal berjalan di sela keramaian mendekatiku. Vita dengan rambut mengurai dan lenggak-lenggok pinggulnya bagai peragawati sedang berjalan di atas catwalk. Aku begitu bahagia. Sekian minggu perempuan bermata indah ini tak kulihat wajahnya, hanya ku dengar suaranya lewat telefon. Sore ini ia akan menemani ku di kursi panjang ini. Ia keluarkan sebatang coklat dan kita santap berdua. Oh sungguh romantis.

"Aku sudah belikan tiket untuk dua orang ya," cetus Vita.

"Sudah siap kita bergoyang nanti?"

"Untukmu sudah kusiapkan segalanya."

Kami lalu terlibat obrolan panjang, melepas kerinduan. Kami laksana sepasang kekasih yang memadu rindu, padahal kami tahu belum pernah mengikat janji. Kami seolah sepakat, semua dibiarkan berjalan apa adanya, mengalir seperti air. Aku juga tak tahu apakah ia memiliki perasaan yang sama denganku. Atau hanya aku saja yang ingin menyayangi dia. Entahlah. Aku belum mempunyai keberanian mengungkapkan, pun menanyakan kepadanya.

Kami terbius oleh aroma pohon ketapang. Aroma tanah basah sehabis gerimis tadi, menambah romantis dan puitis sore itu. Kami saling pandang. Matanya menatap tajam mataku, aku pun tak kuasa mengelak dari indah matanya. Tangan halusnya memegang erat tanganku. Kami berdiri dan wajah kami seperti medan magnet yang berlawanan, saling tarik menarik membuat kami makin mendekat. Siluet dua insan di bawah pohon ketapang, di belakang sebuah kursi panjang di tepi sungai Mahakam. Perahu ketinting lalu-lalang sebagai pemandangan latar menambah indahnya "picture of the day" ini.

"Permisi," dua orang pengamen datang membuyarkan romantisme. Mereka bernyanyi lagu "Kita" milik Sheila on 7 seolah paham apa yang kami rasakan sore itu. Dua insan muda sedang memadu kasih. Kami akhirnya terlarut dalam lagu ikut bernyanyi bersama-sama pengamen tadi. 

#30DWC #Jilid6 #Day15
#kisahcinta
#kuliminyaklepaspantai
#selatmakazzar


No comments: